Allah subhaanahu wata’ala telah memberikan nikmat kepada manusia dengan nikmat yang tidak terbatas, dan sampai saat ini setiap kita masih merasakan banyak nikmat dan karunia tersebut. Dialah Allah subhaanahu wata’ala yang telah menganugerahkan kepada kita semua pendengaran dan penglihatan dimana banyak diantara manusia yang tidak mendapatkan keduanya. Dia juga yang memberikan kepada kita karunia akal dan kesehatan, begitu juga nikmat harta dan keluarga. Bahkan tidak hanya itu, Dia juga yang menundukkan untuk kita alam semesta, matahari, langit, bumi dan semua makhluk-makhluknya.
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (Qs. An Nahl: 80-81)
Seluruh kenikmatan ini akan sirna dengan habisnya umur kita yang sebentar. Adapun satu-satunya kenikmatan yang akan terus tumbuh dan berbuah yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan ketentraman hidup di dunia dan akhirat adalah nikmat hidayah Islam. Inilah kenikmatan terbesar yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Melampaui semua nikmat dunia diatas.
Betapa besarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita, dimana kita dikeluarkan dari kegelapan kepada Cahaya, dan membimbing kita untuk mengikuti ajaran agama yang diridhai oleh Nya, dalam rangka mewujudkan tugas utama sebagai hamba yang diciptakan olehNya yaitu beribadah kepada Allah. Sehingga ia berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan balasan terbaik nanti di akhirat.
Dan betapa besarnya karunia yang telah Allah berikan kepada kita, dimana Dia memilih kita untuk menjadi manusia terbaik ditengah manusia lainnya, karena membawa kalimat Laa ilaaha illallaah, dimana dengan kalimat tersebut Allah akan membangkitkan para Nabi ‘alaihimus salaam. Allah tegaskan dalam firmanNya dimana nikmat ini mutlak datang dari sisiNya semata;
“Sesungguhnya kamu (wahai Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Qs. Al Qashash: 56)
Bersyukurlah Atas Nikmat Islam
Sesungguhnya wajib bagi kita bersyukur kepada Allah subhaanahu wata’aala dengan cara melaksanakan kewajiban terhadap-Nya. Setiap muslim wa
jib bersyukur atas nikmat Islam yang telah diberikan Allah subhaanahu wata’aala kepadanya. Jika seseorang yang tidak melaksanakan kewajibannya kepada orang lain yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga baginya, maka ia adalah orang yang tidak tahu berterima kasih. Demikian juga jika manusia tidak melaksanakan kewajibannya kepada Alla, maka dia adalah manusia yang paling tidak tahu berterima kasih.
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (Qs. Al-Baqarah: 152)
Kewajiban apakah yang harus kita laksanakan kepada Allah subhaanahu wata’aala yang telah memberikan karunia-Nya kepada kita? Jawabannya, karena Allah telah memberikan karunia-Nya kepada kita dengan petunjuk ke dalam Islam, maka bukti terima kasih kita yang paling baik adalah dengan beribadah hanya kepada Allah secara ikhlas, mentauhidkan Allah subhaanahu wata’aala dan tidak menduakanNya, menjauhkan segala bentuk kesyirikan, ittiba’ (mengikuti) jalan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang dengan hal itu kita menjadi muslim yang benar.