Memutuskan untuk berada di jalur dakwah adalah pilihan, dan ini akan berbeda dengan mereka yang tidak mengambil jalan ini. Pak Yusman misalnya, seorang Sarjana Ekonomi dan beliau yang tinggal di Tambun Bekasi setiap hari harus menempus jarak puluhan KM untuk membina mualaf yang ada di Kota Jakarta Pusat, ialah Masjid Lautze. Masjid yang di kerap di isi oleh para mualaf keturunan tionghoa.
Dalam perjalanan dakwahnya membina mualaf sudah dapat di bayangkan betapa banyak ujian dan rintangan yang beliau hadapi, dari Yayasan yang menaungi masjid ini ngontrak di sebuah ruko dan harus membelinya. serta yang paling kentara adalah Masjid Lautze ini berada di daerah non muslim etnis Tionghoa, Pecinan di Pusat Kota Jakarta. dapat dibayangkan kan sekarang?
Namun, begitulah dakwah ia memintamu untuk siap menerima dan terus melanjutkan perjalanan meski onak dan duri kerap kali menghampiri, tapi ketika keyakinan akan balasan itu telah mengakar kuat di hati ujian seberat apapun pasti akan mampu di lewati. Bagi Pak Yusman, hidup yang hatinya terapaut dengan Masjid dan sering berhubungan dengan Allah itu adalah anugerah terbesar dalam hidup, dan ini yang memang di wasiatkan oleh Ayah beliau Rahimahullah….
Apa saja ujian yang menerpa beliau teman-teman?
Yuk kita saksikan langsung cerita lengkap beliau
Jangan lupa Like, Comment, Subscribe and Share ya