Setu bekasi siang hari dua pekan yang lalu yaitu 2 november 2024 terasa cukup panas, namun sebab banyaknya oksigen yang di sebarkan oleh pohon-pohon besar di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN milik Ustadz Fadlan Rabbany Garamatan membantu kami yang berkordinasi lapangan tanpa sunscreen. Tim Yayasan Baitul Maqdis mengirim 4 orang pengurus sebagai bentuk kewajiban akan janji yang terucap beberapa bulan silam ketika pembentukan kepanitiaan acara.
Di Aula, sebagian Panitia acara Jambore Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia (ALAMI) yang juga ini tak berlebihan jika dikataka grand launching ini, Panitia sibuk dalam mencocokan rundown yang telah di jadikan pakem acara, agar tetap ontime.
meski tetap fleksibel karena mungkin ada beberapa hal yang kaan berubah karena sebab “kauniyah”.
Snack dan beberapa macam minuman dingin dan hangat bebas di sajikan, hanya kopi yang kurang. But say, Alhamdulillah.
ALAMI, sebuah nama hasil diskusi grup dan tercipta di menit-menit akhir. Sedang acara yang berlangsung ini telah tercetus kurang lebih 3 bulan yang lalu. beberapa lembaga ini berkumpul di Basecamp Mualaf Center Indonesia, Tebet yang juga di dukung oleh LDK MUI untuk kita berjamaah menggarap para Mualaf dengan lebih terorganisir, efektif dan bergotong royong.
Dakwah ini terlalu luas jika hanya untuk mencantumkan satu nama lembaga di dalamnya, ini bukan lagi waktunya menginginkan Eksposure lebih. Kita butuh menjadi sapu lidi untuk memberiskan semua intervensi dari “tetangga” dan membentengi umat dari ajakan menuju jalan yang tidak Allah ridhoi.
Acara di buka dengan pembacaan kalam ilahi oleh seorang santri asal Fak-fak yang suaranya merdu maa syaa Allah Al Ustadz Jundi Badada.
Juga sambutan dari para Ustadz diantaranya tentu Tuan Rumah Al Ustadz Fadlan Rabbany Garamatan, Ustadz Abu Deedat Shihab, M.H. dan Ketua LDK MUI Prof. Dr.H. Utang Ranuwijaya, M.A. dan tak lupa lagu kebangsaan Indonesia Raya juga di nyanyikan dengan khidmat.
Namun kita dikejutkan oleh kabar di meit-menit injury time bahwa akan ada sambutan terakhir dari Menteri ESDM Republik Indonesia Bpk. Dr. Bahlil Lahadalia, S.E, M.Si. Beliau adalah sahabat dari Ustadz Fadlan.
Adzan Dzuhur mengantar kami untuk segera memberikan arahan kepada para peserta yang berjumlah kurang lebih 55 orang dari 30 Yayasan Mualaf se-indonesia.
Benar saja… selepas Ishoma yang seharusnya jam 13.00 kami berkumpul kembali, Qaddarullah Allah berikan hukan setelah 8 bulan belum turun menurut info yang kami dapat dari salah satu santri. Alhamdulillah.
Sehingga acara kami mundurkan 30 menit sambil menunggu para peserta lepas makan siang di kantin pondok.
Arah jam digital yang kami gunakan menghantarkan untuk melanjutkan rundown acara kembali, Hujan yang mulai mereda perlahan membuat suasana aula berubah semakin dingin, temperatur AC terlihat pada kondisi maksimal. Perut kenyang, suasana nyaman, kantuk melanda. Hehe
Namun Forum Grup Diskusi (FGD) membuat suasana agak sedikit menstabilkan kondisi mata yang mulai tak bersahabat. Alhamdulillah, kami tetap melanjutkan diskusi ini dengan segelas teh hangat, pisang dan ubi yang dibungkus dengan tepung terigu…
Forum Diskusi berhasil kami lalui dengan cakap dan insight-insight bagus dari para perwakilan lembaga. Ini memberi titik terang bahwa kuat kita bersama, atau bersama kita akan kuat? Pilihlah diksi semaunya, sebab orientasi daripada ini adalah umat terutama mualaf merasa ikhtiar kami dalam membersamai mereka “bukan kaleng-kaleng”.
Selepas isya TTD Pakta Integritas telah terpampang jelas di dekat pintu masuk yang ini sebagai fade out sebelum rundown acara hari ini kami tutup dan akan dilanjutkan esok hari.
Lelah, ngantuk, ada yang tiba-tiba sakit memimpikan kasur untuk segera merebahkan badan di kamar penginapan yang telah disediakan.
Namun yang pasti, kelelahan dan berubahnya kondisi tubuh hari ini telah Allah catat sebagai amal shalih sebab orientasi hari ini adalah pengumpulan tabungan untuk hari kemudian, dalam timbangan amal kebaikan.
Do’a penutupan meringankan kaki kami, harapan ini begitu besar akan ukhuwah islamiyah yang tetap terjaga dalam ultimatum dua kalimah syahadah.
Barakallahu fiikum