Semenjak kami membuka perwakilan Yayasan Baitul Maqdis Cabang Sumba, NTT. Beberapa Program unggulan perlahan tapi pasti coba kami realisasikan, salah satunya pengiriman Santri baik yang muslim sedari lahir maupun anak-anak yang mualaf. Kami sekolahkan mereka di Pulau Jawa, baik itu di Pondok Tahfidz maupun Rumah Qur’an. dan kali ini kesempatan kami membawa 3 orang santriwati untuk melanjutkan pendidikan di Kota Depok Jawa Barat yaitu di Rumah Qur’an Fastabiqul Khoirot.
Ketiga Santriwati ini bahagia sekali ketika mereka tahu bahwa mereka akan melanjutkan pendidikan. Di dampingi Ustadz Abdurrahman Wali dan Istrinya Ummu Ridho ketiga santriwati tersebut di berikan penjelasan arah dan tujuan serta niat daripada mereka melanjutkan pendidikan berbasis Agama (Islam), yaitu semata-mata untuk kebaikan hidup di akhirat dan bukan untuk urusan dunia.
Tapi kok hanya 3 santri grup kedua kali ini? bukankah grup pertama mampu memberangkatkan 9 santri? mungkin demikian tanya yang hadir pada sebagian pembaca.
Ada “Miss-komunkasi” saja terkait informasi yang di terima, dan hal itu biasa terjadi di tengah-tengah kita. Hanya saja memang kadang ini menjadi suatu hal perlu di perhatikan lagi kedepannya. Dan mudah-mudahan in syaa Allah kedepan lebih banyak anak-anak lagi yang mampu kami sekolahkan. Aamiin.
Ustadz Abdurrahman Wali Selaku Ketua Perwakilan Yayasan Baitul Maqdis di Sumba Timur menegaskan bahwa sedari awal Yayasan membuka program pendidikan itu berpijak diatas urusan akhirat, yang artinya setiap anak-anak yang siap kelak menjadi pelita di desa mereka yang sangat kekurangan asupan ilmu agama Islam mampu hadir di tengah-tengah kaum muslimin dan masyarakat setempat dan memberikan Ilmu-ilmu yang mereka dapat kala di Pondok pesantren.
“Jadi yang pertama itu, yang saya sampaikan ke anak-anak itu, ini masalah Akhiratnya. Kalo dunia ini nomer duakan itu. kalau ketika mereka belajar dengan baik masalah agamanya, maka yang jelas mereka tidak perlu ragu terhadap dunianya. In syaa Allah ketika mereka memperhatikan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan mereka mendakwahi agama ini, maka selesai urusan itu. in syaa Allah urusan duniamu Allah yang atur itu nanti.” Ucap beliau ketika di wawancarai oleh Tim Media Yayasan Baitul Maqdis Pusat.
Qaddarullah ketiganya ini adalah Mualaf jadi yang paling pertama akan di pelajari adalah Al Qur’an. Besar harapan kami kelak bukan hanya mereka yang akan mengabdi di desa pedalamannya sebab sangat di butuhkan, tapi semoga akan banyak lagi anak-anak yang siap memberikan hidupnya untuk Islam dan kaum muslimin, diatas dakwah dan diatas kebenaran mutlak yang datangnya dari Allahu Ta’ala.
Namun yang perlu kita bersama ketahui, bahwa semua operasional mereka ini datangnya dari para donatur dan Pondok Pesantren atau lembaga pendidikan yang siap menampung mereka.
Para santri ini hanya mempersiapkan diri dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
dan para donatur yang hartanya di habiskan di atas jalan dakwah baik itu mencetak generasi rabbani ataupun membangun sumber daya manusia yang berakhlakul karimah maka sejatinya ia telah membawa hartanya sampai mati.
Nah, untuk para donatur yang ingin membawa hartanya sampai mati, mungkin bisa ikut berpartisipasi dalam menyekolahkan anak-anak kita agar dapat memahami ajaran agamanya untuk kemudian kembali mendakwahkan ditengah masyarakat muslim minoritas dan rawan permurtadan.
Yayasan Baitul Maqdis membuka seluas-luasnya untuk para donatur yang mau menjadikan anak-anak kita sebagai anak asuhnya dan menanggung keperluan mereka selama proses belajar, sampai selesai.
hubungi admin kami untuk informasi lebih lanjut. 0821 3331 7710
Baarokallaahu fiekum