Game adalah hal yang ada di tengah-tengah kita hari ini dan di minati banyak orang baik dari game offline maupun game online. bagi sebagian orang game hanya sebagai hiburan, tapi bagi gadis Katholik saat itu game adalah bagian dari hidupnya terutama bagi mereka yang Introvert. Melissa Oentoro atau biasa di panggil Cici Meloen, Gamers perempuan yang cukup aktif dan juga introvert ini menjadikan games sebagai bagian dari hidupnya, bisa di bilang hoby. tapi, justru dari games ini gadis gereja yang saat itu sebagai aktifis muda geraja pun mulai merasa “sok-sok” an untuk membuka diskusi dengan teman main onlinenya, yaa… kali-kali saja ada yang nyangkut dan mau ikut Log-in ke dalam agama yang dianutnya. meski tidak ada paksaan, tapi Surga mutlak balasannya adalah bunyi dari janji tersebut.
Niat menjebak dengan mencari lawan diskusi muslim yang Islam KTP agar mudah di ajak Murtad, pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya tentang Islam lewat Issue nyentrik baik poligami, teroris dan kaku ia sudutkan pada lawan diskusinya. Tapi justru Si Muslim ini mampu memjawab semuanya dengan tenang dan masuk logika. Kini bergantianlah Si Muslim balik bertanya dan kondisi berbanding terbalik ia tersinggung dengan pertanyaan lawan diskusinya. sebab beberapa pertanyaan-pertanyaannya teman muslimnya menyerang sendi-sendi logika yang tak mampu ia jawab. #duuarrr karena itu ia sengaja menutup diskusi tanpa pamit. kabur.
Hal-hal itu tak hanya sekali, beberapa kali diskusi ia mundur teratur dengan alasan klasik. Gangguan jaringan internet, padahal yang terganggu mental dan nalarnya. Pertanyaan-pertanyaan muslim seputar patung saja mampu membuatnya murka, belum lagi perihal kerudung yang wajib di pakai oleh seorang Katholik taat sepertinya.
Pertanyaan-pertanyaan ini meruntuhkan sedikit demi sedikit keyakinan yang selama ini menjadi dogma yang mungkin bertolak dengan fakta. Kenapa dirinya baru tahu kalau menutup kepala bagi orang Katholik / Kristen itu wajib. Persis seperti yang Bunda Maria pakai. sebab jika menolak maka harus di cukur rambutnya. dan ini adalah dalil ancaman bukan malah di tawar,
“Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.” 1 Korintus 11:6
Lekas itu ia makin gencar mencari kebenaran, sampai pada ia sadar bahwa apa yang dikatakan oleh teman onlinenya perihal selama ini ia menyembah patung. Sedangkan di dalam Katholik sendiripun mereka di larang menyembah berhala. lalu kenapa ada patung dan penggambaran tentang eksistensi Tuhan?
Berputar-putar terus pertanyaan itu, makin dalam makin ia yakin Tuhan yang selama ini tidak butuh eksistensi ada pada Agama Islam.
Jika ada lagu Desember Kelabu, baginya Desember Ceria menjadi titik balik ia menjemput Fitrahnya, di Masjid Raya Bintaro.
Tapi Desember Ceria hendak di sapu kembali oleh Desember Kelabu, keluarganya menolak dan melakukan hal-hal yang over protektif selama ia sudah masuk Islam. dan kesulitan-kesulitan hidup langsung ia dapatkan. padahal sebelum masuk Islam Cici Mel adalah anak orang berada, Seorang Chinese yang berdomisili di Utara Jakarta dimana Etnis mereka dominan daripada pribumi asli.
Yang ia fikirkan saat itu adalah, bagaimana mental health ia stabil dan itu ia temukan dalam Islam, meski rasa pahit itu harus di telan sendiri tanpa bantuan orang tua yang sebelumnya apa-apa ada. hingga sampai ….
Bersambung di video ya Sahabat.