Kenapa Orang Islam Sulit Sekali Menerima Yesus Sebagai Tuhan
Kris : Heran kenapa orang Islam sulit sekali menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat? Padahal sangat jelas Yesus itulah sang Juru selamat yang datang ke dunia untuk mati menebus dosa-dosa manusia.
Mualaf : Justru kami yang heran, mengapa orang Kristen begitu mudah percaya Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat manusia yang mati menebus dosa. Yang mengatakan Yesus itu Tuhan, bukan Yesus, tapi Paulus dkk. Simak surat-surat kiriman Paulus berikut ini : Efesus 1:15 “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus…”
Filipi 2:19 “Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu…”
Filemon 1:5 “Karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus“.
Kris : Kalau umat Islam tidak percaya Yesus sebagai Tuhan, pasti tidak akan selamat, karena Yesus itu adalah Juru selamat manusia.
Mualaf : Setiap nabi sejak nabi Adam sampai Yesus, pasti bertugas sebagai juru selamat bagi kaumnya. Biarlah Alkitab anda yang jawab apakah Yesus juru selamat bagi seluruh manusia, atau hanya untuk orang Israel saja. Simak ayat Alkitab anda dalam Kisah Rasul 13:23 sbb: “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” Berdasarkan ayat tersebut sangat jelas Yesus juru selamat, tapi dia juru selamat hanya untuk kaumnya yaitu orang Israel. Anda orang Indonesia kan? Berarti anda tidak termasuk yang diselamatkan oleh Yesus.
Yesus ke Dunia Dalam Rangka Mati Menebus Dosa Manusia.
Kris : “Tapi kami yakin Allah telah mengutus Yesus ke dunia dalam rangka mati menebus dosa manusia. Mana ada orang seperti Yesus, sampai-sampai dia rela korbankan jiwanya sendiri agar dosa manusia tertebus. Itulah ajaran KASIH dalam agama kami. Simak firman-Nya : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Maksud ayat tersebut yaitu siapa yang percaya pengorbanan Yesus mati di salib, maka dia akan diselamatkan. Jadi orang Islam mustahil bisa selamat, selama tidak percaya akan kematian Yesus di salib.
Mualaf : “Menurut kami, itu bukan ajaran kasih, tapi ajaran sadis, biadab dan bengis. Bukankah Allah Maha Kuasa? Jika Dia ingin mengampuni dosa manusia, kenapa justru anak yang dikasihi-Nya yaitu Yesus harus dijadikan tumbal mati dibunuh di kayu salib? bukankah Allah melarang membunuh, tapi kenapa anak-Nya yang paling disayang bernama Yesus dibiarkan dibunuh di kayu salib? Bukankah Allah ajarkan kasih sayang, tapi mengapa anaknya tidak dikasihi-Nya, dibiarkan dibunuh orang? Jika Yesus itu Tuhan, kok Tuhan bisa dibunuh oleh makhluk ciptaan-Nya sendiri? Justru Al-Qur’an membela Yesus, beliau diselamatkan oleh Allah, digantikan dengan orang yang diserupakan dengannya.
Tuhan Menggantikan Yesus Saat Dibunuh di Kayu Salib
Kris : Tidak mungkin Tuhan menggantikan Yesus saat dibunuh di kayu salib, sebab kematian Yesus di salib memang sudah dinubuatkan dalam kitab Perjanjian Lama yaitu Yesaya 53:3-7 (3) “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. (4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya…”
Mualaf : Apakah anda lupa, menurut kitab anda (Alkitab), ketika Abraham hendak menyembelih Ishak, tiba-tiba Allah gantikan dengan seekor domba, sehingga Ishak tidak jadi disembelih? Kisah tersebut sama seperti dalam Al-Qur’an, Ibrahim hendak menyembelih Ismail anaknya, tapi tiba-tiba saat Ismail mau disembelih, Allah gantikan dengan seekor kibas atau domba juga kan? Ketahuilah Yesaya 53:3-7 nubuat untuk Yesus, buktinya ayat 7 yang kami garis bawahi itu “ia tidak membuka mulutnya” ternyata saat Yesus disalib, dia membuka mulutnya dengan teriakan “Eli Eli Lama Sabakhtani” artinya “Tuhan, Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Bukankah itu bukti Yesus membuka mulutnya saat berteriak? Coba baca ayat berikutnya yaitu Yesaya 53:10 “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.” Menurut Yesaya 53:10 yang kami garisbawahi di atas itu yaitu “ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, berarti Yesus punya keturunan dan berusia lanjut bukan? Pertanyaannya : Pertama : dikatakan “Ia akan melihat keturunannya.” Bukankah Yesus seumur hidupnya tidak pernah kawin alias masih muda yaitu 33 tahun. Jika usianya akan lanjut berarti beliau mati dalam usia yang cukup tua, bahkan sangat tua bukan? Dengan demikian berarti nubuat kematian Yesus menurut kitab Yesaya tersebut meleset alias tidak benar.
Catatan : Artikel ini merupakan seri Anda bertanya Mualaf menjawab bagian 4
Tulisan ini adalah artikel berseri yang secara langsung ditulis oleh Ust. Insan Ls. Mokoginta pakar Kristolog Nasional peraih penghargaan mualaf award, boleh disebarluaskan demi kemaslahatan umat.