(baitulmaqdis.com) Akhirnya Agnes memeluk islam
Hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa datang kepada siapa saja dengan cara yang Dia kehendaki. Hidayah bisa datang kepada rakyat biasa, artis hingga pejabat. Termasuk kepada orang yang tadinya tidak suka Islam, bahkan menutup telinga saat mendengar adzan berkumandang. Itulah yang dialami Agnes.
Nama lengkapnya, Agnes Purwanti. Ia lahir di keluarga Nasrani. Saat duduk di bangku SMA, Agnes menjadi pribadi yang kritis. Banyak pertanyaan yang ia ajukan kepada pendeta dan gereja. Namun, pertanyaan itu tak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Kekritisannya semakin menjadi saat ia mendengar Yesus menampakkan diri di Brasil. Ia mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan Tuhan. Ia ingin berhadapan langsung dengan Tuhan secara fisik. Tentu saja keinginan itu tak pernah terkabul.
Tahun berlalu, dan Agnes memasuki dunianya yang baru di perguruan tinggi pada tahun 2004. Agnes berubah menjadi liberal. Itu merupakan caranya untuk memprotes Tuhan. Ia ingin melihat apakah dengan menjauh dari Tuhan, Tuhan lantas peduli kepadanya. Saat itu ia secara formal ia masih pergi ke gereja. Namun hatinya kosong. Kepercayannya telah terkikis. Hingga tak percaya lagi pada Tuhan. Kendati demikian, ia tak mau disebut ateis. Belum sejauh itu, menurutnya.
Menjadi orang yang tak percaya Tuhan, nyatanya membuat jiwa Agnes semakin gersang. Masa-masa itu, Agnes menjadi akrab dengan rokok dan minuman keras. Keluarga dan pacarnya pun kerepotan dengan tingkah Agnes waktu itu.
Hari-hari berlalu dalam kegersangan jiwa yang luar biasa, Agnes lalu melabuhkan pilihannya ke agama Hindu, setelah beberapa saat sempat kembali ke gereja.
Tak cocok dengan Hindu, Agnes mencoba Budha dan menjadi vegetarian. Namun itu juga tak bertahan lama. Ia merasa ia tidak menemukan makna hidup dan itu bertentangan dengan hati kecilnya.
Agnes belum putus asa. Ia masih mencari Tuhan. Dan anehnya, Islam yang tadinya tidak disukainya, bahkan jika ada adzan ia tutup telinganya karena terganggu, kini mulai diliriknya.
Agnes melihat orang-orang yang shalat dan berpuasa tampak tenang. Ia pun mempelajari Islam dan mulai menemukan apa yang dicarinya selama ini. Ketika berinteraksi dengan Islam itulah, Agnes memutus pacarnya. Ia tak lagi berpacaran.
Agnes kemudian masuk Islam pada 2010. Namun banyaknya perubahan yang dihadapinya membuatnya lupa untuk melangkah lebih sungguh-sungguh. Meskipun telah menikah, Agnes hanya sekedar menjadi Muslim KTP selama beberapa waktu.
Hingga pada 2012, Agnes aktif di Twitter dan membaca banyak twit ‘tajam’ dari @pedulijilbab dan @felixsiauw. Meski sempat membuat hatinya panas, lama-lama perempuan Depok ini tersentuh juga. Ia akhirnya paham bahwa ber-Islam harus kaffah dan muslimah harus menutup aurat; berjilbab. Jika tidak ber-Islam secara kaffah, maka hidup akan sama saja; tidak bermakna dan hampa.
Saat itu sebenarnya Agnes tengah dilanda masalah. Ada perselisihan di keluarganya. Namun, dengan tekad bulat ia berjilbab. Dan berkahnya, semua masalah bisa dihadapinya serta ia menemukan makna hidup yang selama ini dicarinya.
“Saya merasakan efeknya, masya Allah luar biasa,” simpul Agnes yang merasa aman dan nyaman setelah berjilbab dan berusaha menjadi muslimah yang kaffah.
Sumber : kisahikmah.com
Diposkan oleh : A.D Ulinnuha Arwani