(BaitulMaqdis.com) – Misionaris Agung Bulgaria Yang Masuk Islam
Para pengikut katolik adalah orang-orang yang fanatik. Mereka mempelajari agama di vatikan dan mengajarkannya kepada seluruh umat di penjuru dunia. Pihak gereja mengutus para pendeta dan misionaris dan menyebarkan agama katolik kepada kaum muslimin. Kegiatan ini semakin besar dan berkembang tatkala ditangani oleh salah seorang misionaris agung Bulgaria.
Namun, berkat takdir Allah, misionaris ini akhirnya lebih condong dan kemudian masuk islam. Yang paling penting disini, bagaimana hal itu bisa terjadi.
Mantan misionaris terdahulu, yang bernama Isa meriwayatkan kronologi masuknya dalam pangkuan Islam, ia berkata:
“Permulaan keinginanku untuk mengenal Islam adalah ketika di sela-sela saya mempelajari agama di gereja katolik. Saya membuka dan mempelajari beberapa kitab yang membahas tentang Islam, namun saya tidak menjumpai satu kitab pun yang bisa memberikan jawaban secara representative tentang hakikat Islam.
Keinginan saya mempelajari Islam ini terdorong oleh obsesi untuk melakukan studi komparasi tiga agama yang bersumber dari tiga kitab suci; Taurat, Injil dan Al-Quran. Khusus Taurat dan Injil, saya ingin melacak tentang akurasi sumber, karena banyak yang mengatakan bahwa keduanya telah mengalami penyimpangan. Saya menyandingkan dan membandingkan Al-Quran dengan Taurat dan Injil untuk membuktikan tentang fenomena di atas. Oleh Karena itu studi komparasi ini diharapkan menemukan titik kebenaran yang bersumber dari kitab yang suci dan murni.
Tidak berapa lama kemudian saya telah menemukan apa yang saya cari selama ini, sehingga saya pun merasakan adanya hidayah untuk masuk Islam.”
Setelah itu ia berkata,
“Ketika saya mempelajari Islam, saya menemui beberapa orang Islam dan mereka membantu saya untuk memahami saluk-beluk agama Islam; mulai dari subtansi dan metodologi mempelajarinya. Setelah mengetahui kebenaran agama Islam, saya juga berhasil mengislamkan sepuluh mahasiswa Universitas Sofia dan di antara mereka ada dua pasang mahasiswa-mahasiswi yang juga masuk Islam.”
Kemudian ia juga berkata,
“Saya menemui orang-orang Islam di tempat yang sangat rahasia, untuk menghindari intaian orang-orang nasrani yang akan mengancam keberadaan mereka. Hal ini karena orang-orang nasrani merupakan penduduk mayoritas di Bulgaria. Untuk sementara saya juga tidak mendatangi masjid terlebih dahulu, khawatir mereka mengetahui dan menikam saya dari belakang.
Hanya saja, disaat yang bersamaan saya tetap berdakwah menyampaikan risalah Islam kepada teman-teman saya yang terpecaya. Dakwah ini saya lakukan secara kontiyu karena saya mempunyai obsesi untuk mengislamkan mayoritas penduduk Bulgaria, karena mereka memang asalnya adalah orang-orang Islam yang dipaksa untuk keluar (murtad) dari agama Islam dan masuk agama Nasrani.”
Demikianlah, eskplorasi dari pengalaman seorang mantan misionaris besar, “Isa” yang telah melakukan dakwah islamiyah di Bulgaria dan mampu memecahkan kebekuan dan problem-problem yang muncul berkaitan dengan dakwah dalam menyampaikan kebenaran islam.