
Sahur bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik sebelum berpuasa, tetapi juga merupakan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. Banyak keutamaan yang terkandung dalam sahur, antara lain:
-
Mendapatkan Berkah dari Allah
Sahur merupakan salah satu momen yang diberkahi, sebagaimana disebutkan dalam hadist Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam:“Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu ada keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukkan bahwa sahur membawa berkah yaitu bertambahnya kebaikan bagi yang melaksanakannya, baik secara fisik, spiritual, maupun sosial. Keberkahan dalam sahur bisa dirasakan dalam bentuk energi yang cukup untuk menjalani puasa dengan baik dan penuh semangat.
-
Meningkatkan Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh
Dengan melakukan sahur, tubuh mendapatkan cadangan energi yang cukup untuk bertahan seharian saat berpuasa. Sahur yang sehat dan bergizi dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh, mencegah dehidrasi, serta mengurangi rasa lemas dan lelah. -
Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam
Menjaga dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah bagian dari ketaatan kita sebagai umat Islam. Sahur merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dan disyariatkan dalam agama Islam. Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Berbeda dengan puasa ahli kitab, umat Islam disunahkan untuk makan sahur.” (HR. Bukhari)
Ini menunjukkan betapa pentingnya sahur sebagai pembeda antara umat Islam dengan umat lainnya.
Pelaksanaan Sahur
Pelaksanaan sahur sebaiknya dilakukan dengan makanan yang bergizi agar puasa dapat dijalankan dengan baik. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis makanan sahur, namun disarankan untuk memilih makanan yang memberikan energi tahan lama, seperti karbohidrat kompleks (nasi, roti gandum), protein (telur, kacang-kacangan), dan memperbanyak konsumsi air putih untuk menghindari dehidrasi.
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk tidak terburu-buru dalam melaksanakan sahur. Salah satu sunnah yang dapat diikuti adalah makan sahur walaupun hanya dengan sedikit makanan. Dalam sebuah hadis, Beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Lakukanlah sahur, meskipun hanya dengan seteguk air.” (HR. Bukhari)
Ini menunjukkan betapa pentingnya untuk tetap melakukan sahur meski dengan sedikit makanan atau minuman.
Waktu Sahur
Waktu untuk melakukan sahur adalah sebelum waktu subuh atau azan subuh berkumandang. Dalam menentukan waktu sahur, penting untuk mengetahui bahwa waktu yang paling baik adalah mendekati waktu subuh, atau lebih dikenal dengan istilah “akhir malam”. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam yang bersabda:
Dari Abu Zar yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Umatku masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka (puasa) dan mengakhirkan makan sahur(nya).” (Hr. Bukhari Muslim
Waktu sahur berakhir saat tiba waktu subuh, yakni ketika telah terdengar azan atau waktu imsak tiba. Karena itu, umat Islam disarankan untuk makan sahur pada waktu yang dekat dengan waktu subuh agar mendapatkan keberkahan yang lebih besar.
Memperbanyak Doa dan Istighfar
Waktu sahur adalah salah satu waktu yang terbaik untuk berdoa dan meminta ampunan kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya,
“Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Begitu juga dalam satu hadisnya diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Orang yang meminta sesuatu kepada-Ku, akan Kuberikan. Orang yang meminta ampunan dari-Ku, akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).
Semoga kita dapat memanfaatkan waktu-waktu sahur kita dengan baik. amiin
Wallaahu a’lam