Pertanyaan tentang mengapa Tuhan harus satu adalah inti dari banyak ajaran agama, termasuk Islam. Dan Islam lah yang mendeklarasikan tentang Keesaan Tuhan (Allah) yang kemudian menjadi pokok dalam ajarannya dan mengecam tindakan dualisme dalam ketuhanan atau bahkan lebih dari pada itu dengan ancaman kekufuran bahkan sampai keluar dari Islam. Dan ternyata pandangan ini sangat selaras dengan logika umum. Setiap orang yang menggunakan akalnya tidak akan menolak pandangan ini. Berikut alasan-alasannya, baik secara logika nalar, maupun dalil-dalil syari.
- Secara Logika:
Logika yang sehat akan menolak paham politeisme alias yang meyakini banyak tuhan setidaknya bertentangan dengan alasan-alasan berikut;
- Kesatuan dan Koherensi Alam Semesta: Salah satu alasan logis untuk Tuhan yang satu adalah bahwa alam semesta yang kita lihat dan alami ini menunjukkan kesatuan dan keteraturan. Alam ini teratur, dengan hukum-hukum fisika yang konsisten di seluruh jagat raya. Jika ada lebih dari satu Tuhan, masing-masing dengan kehendak dan kekuasaan yang berbeda, maka akan ada konflik atau ketidaksesuaian dalam tatanan alam semesta ini. Dunia yang teratur dan penuh hukum ini lebih masuk akal jika ada satu Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana, yang menentukan segala sesuatu dengan kebijaksanaan dan kesatuan tujuan.
- Konsep Keutuhan dan Tidak Terbagi: Konsep Tuhan yang terbagi atau lebih dari satu sering kali menyebabkan kerancuan dalam pemahaman mengenai keutuhan dan mutlaknya sifat Tuhan. Jika Tuhan lebih dari satu, maka kita bisa memunculkan pertanyaan tentang siapa yang lebih kuat, lebih bijaksana, atau lebih berkuasa. Namun, dengan keyakinan kepada Tuhan yang satu, kita dapat memahami bahwa segala yang ada berasal dari satu sumber yang tunggal, yang memastikan kesatuan dalam prinsip hidup, moralitas, dan alam semesta.
- Kebijaksanaan dalam Penyembahan: Secara logis, ketika ada satu Tuhan, umat manusia hanya perlu fokus pada satu objek penyembahan dan pemahaman, yang memastikan bahwa kehidupan manusia tidak terpecah atau terfragmentasi oleh ideologi atau keyakinan yang bertentangan. Penyembahan yang terfokus pada satu Tuhan memberikan panduan yang jelas dan tidak membingungkan.
2. Alasan Secara Dalil Syari:
Ada beberapa alasan dari perspektif Islam yang mendalam mengenai mengapa Tuhan harus satu:
- Allah adalah Sumber Segala Sesuatu: Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur segala sesuatu di alam semesta ini. Keesaan-Nya menjamin bahwa tidak ada yang memiliki kekuatan selain Dia. Dalam Surah Al-Ikhlas (112:1-4), Allah Ta’ala berfirman:
“Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.'”
Dengan demikian, Tuhan yang satu adalah sumber dari segala yang ada, dan segala yang ada bergantung kepada-Nya.
- Mencegah Penyembahan Selain Tuhan: Dalam Islam, penyembahan terhadap lebih dari satu Tuhan dianggap sebagai bentuk syirik (persekutuan) yang sangat dilarang. Syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni jika seseorang mati dalam keadaan syirik. Hal ini tercermin dalam banyak ayat, seperti dalam Surah An-Nisa’ (4:48):
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan Dia akan mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.”
Kepercayaan terhadap Tuhan yang satu memurnikan ibadah dan menghindari segala bentuk penyembahan yang dapat mengalihkan perhatian dari Tuhan yang Maha Esa.
- Tauhid adalah Dasar Semua Ajaran Islam: Keesaan Tuhan adalah prinsip yang mendasari seluruh ajaran Islam. Segala aspek dalam hidup, mulai dari akidah, ibadah, hingga muamalah (hubungan sosial), semuanya didasarkan pada keyakinan bahwa Allah adalah satu dan tidak ada yang berhak disembah selain-Nya. Dalam setiap shalat, umat Islam mengucapkan “Bismillaahirrahmaanirrahim” (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), yang mencerminkan pengakuan atas satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan yang memberikan kehidupan serta nikmat.
- Keunikan Tuhan yang Maha Sempurna: Allah adalah Tuhan yang Maha Sempurna dalam segala sifat-Nya. Dia adalah sumber dari segala yang baik dan memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh siapa pun juga. Tuhan yang satu memastikan bahwa tidak ada yang bisa menandingi-Nya, baik dalam kekuasaan, pengetahuan, kasih sayang, atau kebijaksanaan. Tidak ada yang bisa menyamakan-Nya, dan Dia tidak memiliki sekutu, sebagaimana tertulis dalam Surah Al-Baqarah (2:255), ayat Kursi:
“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).”
Jelas, bahwa Islam ini datang membawa syariat yang benar yang datang dari sisi Allah subhaanahu wa ta’ala sehingga tidak ada pertentangan dalam ajarannya. Sesuai dengan fitrah dan akal manusia, setiap ajaran yang bertentangan dengan fitrah dan akalnya, bisa dipastikan ia ajaran yang keliru. wallaahu a’lam