Menukil artikel sebelumnya yang kami sampaikan bahwa pondasi awal seseorang yang baru masuk Islam atau hendak masuk Islam adalah mempelajari atau mencoba memperdalam Tauhid. atau meyakini bahwa Tuhan berdiri sendiri dan tidak ada siapapun yang setara dengan-Nya. Dia sendiri, tidak dilahirkan maupun melahirkan. dan tidak ada satupun yang serupa dengan-Nya.
Dengan begitu, kita akan memahami bahwa sifat-Nya tidak mungkin sama dengan makhluk. Dia sempurna tanpa cela, tapi keburukan dan tanpa salah. Dia maha menguasai, memberi hukuman dengan siksanya dan Dia juga maha pengampun dan penyayang. Sifat ini lebih mendominasi daripada siksanya. Sebab sebesar apapun dosa seseorang selama ia masih hidup dan bertaubat Allah pasti akan mengampuninya dan ini adalah Akidah. Apa itu akidah?
Akidah adalah keyakinan dan kepercayaan yang kuat kepada Allah Tuhan yang Maha Esa tanpa keraguan sedikitpun. ini perlu mendasari sisi keimanan sesorang ketika belum atau telah memeluk islam.
Baik, perlu sama-sama kita ketahui bahwa agama Islam meliputi akidah dan syariat. Islam adalah agama yang sempurna dalam akidah dan syariat.
Secara garis besar, syariat Islam terbagi menjadi dua, yaitu i’tiqadiyah (hal-hal yang tidak berhubungan dengan tata cara amal), contohnya :6 rukun iman dan amaliyyah (segala yang berhubungan dengan tata cara amal), contohnya : shalat, zakat, puasa, dan haji.
Akidah menempati posisi terpenting dalam ajaran Islam. Rusak tidaknya bangunan Islam seorang Muslim, berkaitan erat dengan rusak tidaknya akidah yang di yakininya. bahkan syariat Islam yang lain seperti ibadah, akhlak, dan muamalah sulit ditegakkan dalam masyarakat Muslim sebelum akidah mereka lurus dan mengakar kuat di dalam hati.
Akidah dalam Islam merupakan pokok dasar keimanan yang sangat penting karena menjadi landasan utama dalam menjalani kehidupan seorang Muslim. Akidah mengacu pada keyakinan yang teguh terhadap hal-hal yang berhubungan dengan ketuhanan dan ajaran agama Islam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa akidah sangat penting dalam Islam:
1. Landasan Keimanan
Akidah adalah fondasi dari semua ajaran agama Islam. Tanpa akidah yang benar, seseorang tidak akan bisa memahami atau mengamalkan ibadah dengan benar. Akidah yang benar memastikan bahwa seorang Muslim meyakini adanya Tuhan yang Maha Esa (Allah), kerasulan Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, serta pokok-pokok ajaran Islam seperti malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat, dan takdir.
2. Menentukan Keberkahan Hidup
Akidah yang benar membawa keberkahan dalam hidup seseorang. Dengan keyakinan yang benar terhadap Allah, seseorang akan lebih mudah memperoleh kedamaian hati, merasa dekat dengan Tuhan, dan mendapatkan petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan.
3. Menjaga Kesucian Ibadah
Ibadah yang dilakukan seorang Muslim hanya akan diterima oleh Allah jika didasarkan pada akidah yang benar. Sebagai contoh, shalat, zakat, puasa, dan haji hanya memiliki makna dan keberkahan jika dilaksanakan dengan keyakinan yang sahih dan niat yang ikhlas karena Allah.
4. Membentuk Akhlak yang Baik
Akidah yang kuat membentuk seorang Muslim menjadi pribadi yang baik, jujur, dan bertanggung jawab. Pemahaman terhadap hakikat penciptaan dan tujuan hidup akan membimbingnya untuk berbuat kebaikan dan menghindari perbuatan dosa.
5. Menjaga Persatuan Umat
Memiliki akidah yang sama adalah elemen penting dalam menjaga persatuan umat Islam. Perbedaan dalam akidah bisa menyebabkan perpecahan, sementara persatuan dalam akidah yang benar dapat memperkuat ikatan antar sesama Muslim.
6. Menghindari Kesalahan dan Penyesatan
Akidah yang benar juga melindungi umat Islam dari ajaran-ajaran yang menyesatkan, seperti syirik (menyekutukan Allah) dan paham-paham sesat lainnya. Dengan mempelajari akidah Islam yang sahih, umat Islam dapat menjaga diri dari pengaruh-pengaruh yang dapat merusak iman.
Secara keseluruhan, akidah dalam Islam bukan hanya sekadar teori atau kepercayaan semata, tetapi merupakan pijakan utama dalam beribadah, bersikap, dan menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Secara lebih mendalam, akidah dalam Islam bisa dibagi menjadi beberapa komponen pokok yang harus diyakini dan dipahami oleh setiap Muslim, yaitu :
1. Keyakinan terhadap Allah (Tauhid)
Tauhid adalah keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan segala bentuk ibadah hanya boleh ditujukan kepada-Nya. Ini adalah pokok ajaran dalam akidah Islam yang paling utama dan mendasar. Ada tiga bentuk tauhid yang harus diyakini oleh seorang Muslim:
- Tauhid Rububiyyah: Mengakui bahwa Allah adalah Pencipta, Pengatur, Pemelihara, dan Penguasa seluruh alam semesta. Semua yang ada di alam ini berada di bawah kekuasaan-Nya.
- Tauhid Uluhiyyah: Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah. Semua bentuk ibadah seperti doa, shalat, puasa, dan lainnya harus ditujukan hanya kepada-Nya, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu atau siapapun.
- Tauhid Asma wa Sifat: Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat ya
- ng sempurna, yang tidak dapat disamakan dengan sifat makhluk-Nya. Sifat-sifat Allah ini harus diterima tanpa ditakwil (diubah maknanya) atau disamakan dengan makhluk.
2. Keyakinan terhadap Malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak tampak oleh manusia, namun mereka memiliki tugas tertentu yang diberikan oleh Allah. Dalam akidah Islam, setiap Muslim harus meyakini bahwa:
- Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dari cahaya, yang tidak tampak oleh manusia kecuali jika Allah mengizinkan.
- Malaikat tidak memiliki kehendak atau kehendak bebas seperti manusia, melainkan mereka selalu menjalankan perintah Allah tanpa sedikit pun melanggar.
- Ada berbagai malaikat yang memiliki tugas tertentu, seperti Malaikat Jibril yang membawa wahyu, Malaikat Mikail yang mengatur rezeki, Malaikat Izrail yang mencabut nyawa, dan lainnya.
3. Keyakinan terhadap Kitab-kitab Allah
Allah menurunkan wahyu-Nya dalam bentuk kitab-kitab-Nya sebagai petunjuk hidup umat manusia. Setiap Muslim harus meyakini bahwa:
- Allah menurunkan kitab-kitab-Nya sebagai wahyu yang benar, yang diturunkan kepada nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya.
- Kitab-kitab Allah yang harus diyakini oleh umat Islam antara lain:
- Al-Qur’an: Kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia hingga akhir zaman.
- Taurat: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.
- Zabur: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.
- Injil: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
- Shuhuf: Lembaran-lembaran yang diturunkan kepada beberapa nabi seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
4. Keyakinan terhadap Rasul-rasul Allah
Dalam Islam, meyakini bahwa Allah mengutus rasul-rasul-Nya untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk hidup kepada umat manusia adalah suatu kewajiban. Setiap Muslim harus percaya bahwa:
- Rasulullah Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah.
- Ada 25 rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an, dengan Nabi Muhammad SAW sebagai yang terakhir.
- Semua rasul adalah manusia yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya, dan mereka memiliki sifat-sifat mulia, seperti amanah, jujur, dan tidak pernah berdusta.
5. Keyakinan terhadap Hari Akhir (Kehidupan Setelah Mati)
Akidah Islam menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan setelah mati akan ada kehidupan yang abadi di akhirat. Setiap Muslim harus meyakini bahwa:
- Kehidupan Setelah Mati: Setelah kematian, setiap amal perbuatan manusia akan dihitung oleh Allah di Hari Kiamat, dan setiap orang akan dibalas sesuai dengan amalannya, baik itu di surga maupun di neraka.
- Hari Kiamat: Hari kebangkitan, di mana seluruh umat manusia akan dibangkitkan dari kubur mereka untuk dihisab (diperhitungkan amalnya) oleh Allah.
- Surga dan Neraka: Umat manusia yang beriman dan beramal saleh akan masuk surga, sementara mereka yang ingkar dan melakukan kejahatan akan mendapat balasan di neraka.
6. Keyakinan terhadap Takdir (Qadar)
Dalam Islam, takdir atau qadar adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah, baik yang baik maupun yang buruk. Namun, ini bukan berarti manusia tidak memiliki kebebasan atau tanggung jawab dalam memilih. Keyakinan terhadap takdir mencakup:
- Takdir baik dan buruk: Setiap kejadian di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah dengan hikmah-Nya, dan setiap takdir membawa pelajaran bagi umat manusia.
- Kehendak manusia: Walaupun segala sesuatu telah ditentukan, manusia tetap memiliki pilihan dan kehendak untuk berusaha dan berdoa.
7. Asas-asas Akhlak Islam
Akidah yang benar dalam Islam tidak hanya terkait dengan keyakinan terhadap hal-hal gaib, tetapi juga mencakup pengamalan akhlak yang baik. Seorang Muslim yang memiliki akidah yang benar akan berusaha mengamalkan akhlak yang mulia, seperti:
- Berbuat adil, jujur, dan bertanggung jawab.
- Menghormati orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik.
- Menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah yang sahih, dan menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Kesimpulan
Akidah dalam Islam mencakup berbagai aspek yang harus diyakini dengan sepenuh hati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Akidah ini menjadi dasar dalam menjalankan ibadah, membentuk akhlak, dan menjaga kedamaian hati dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Sebagai seorang Muslim, meyakini dan memahami akidah yang benar merupakan kewajiban yang mendasar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
