Joshua Swit, Pria yang biasa di panggil Jojo dan aktif di dunia malam dan pergaulan bebas saat itu sempat terbentur dengan hukum. kasus narkoba menyeretnya untuk berdamai dengan takdir bahwa ia harus mendekam di teralis besi untuk beberapa tahun lamanya.
Sebagai seorang non muslim saat itu Jojo bergaul dengan banyak teman-teman muslimnya layaknya pergaulan di luar sebelum di penjara, namun yang berbeda adalah di sini ia menemukan teman-teman yang rajin membaca Al Qur’an dan entah kenapa tiap kali ia dengar itu membuatnya tenang.
Semakin hari, semakin ia rasa ketenangan itu. makin tertarik untuk mengenal apa itu Islam. sebab di kondisi itu pula ia telah lelah dengan apa yang selama ini di jalaninya sebagai seorang “Bad Boy”.
Sebagai keluarga Kristen, sudah pasti ini menjadi sebuah tantangan dan rintangan yang cukup besar jika ia nanti menjadi seorang Muslim. penolakan dan penentangan keluarga atas keputusannya nanti pasti akan ada effort yang harus di bayar mahal. kegalauan melanda, namun ia makin jatuh cinta akan Islam. ia makin terpesona oleh bai-bait Al Qur’an yang sering ia dengar itu, makin kuat dan makin membuncah rasa itu.
Berawal dari penyesalan masuk penjara yang pahit, ia justru kini mulai berdamai dengan takdir dan merasa bersyukur ia telah mengenal Islam lewat cara yang Allah tentukan.
dari mana rasa lelah itu ia dapat? bagaimana sikap keluarga selanjutnya?
bagaimana hidup dan pekerjaannya?
dari mana kekuatan itu datang?
yuk kita simak kisahnya, dan semoga banyak ibroh yang kita petik dari ini semua.