BaitulMaqdis.com — Berikut keterangan kronologi awal upaya pemurtadan kepada lima belas warga Muslim di Sentul Bogor yang dihimpun oleh Badan Anti-teror Front (BATF) salah satu sayap juang Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal kasus tersebut.
Keterangan didapat dari warga yang diperiksa kepolisian serta data yang dihimpun dari pihak polisi tentang dugaan kuat kegiatan pembaptisan kepada 15 orang warga Serang oleh Yayasan Maju Bangsa di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Berikut kronologinya:
a. Ke 15 warga tersebut berangkat dari Serang, Banten sekitar jam 08.00 WIB menggunakan 3 mobil pribadi menuju Hotel Ole Suite dengan alasan dalam rangka refresing / liburan yang dijanjikan oleh Yayasan Maju Bangsa alamat Karang Bolong Cilegon yang dikelola oleh Mr. Alex Polax.
b. Sekitar Jam 12.00 WIB tiba di hotel Ole Suite dan melanjutkan kegiatan dengan makan siang, berenang dan istirahat.
c. Jam 18.00 WIB ketika 15 orang beserta pengurus Yayasan Maju Bangsa melaksanakan kegiatan bernyanyi kerohanian di salah satu ruangan hotel dihentikan oleh masyarakat desa Karang Tengah, dan beberapa tokoh agama setempat.
Diketahui ada 5 orang dari Yayasan Maju Bangsa diantaranya :
– Mr. Alex Polax ( diketahui berkewarganegaraan Amerika Serikat, dan ketua Yayasan Maju Bangsa )
– IR Yakob Timisela, TH.M;
– Dudung Rohana (penerjemah);
– Algren Tambunan;
– Kris Sutanto.
d. Selanjutnya 5 orang dari Yayasan Maju Bangsa beserta 15 orang korban tersebut diamankan ke Polres Bogor untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Alex Polax saat di minta menunjukkan paspor oleh kepolisian menolak, dan pihak kepolisian akan memanggil pihak imigrasi untuk mengecek data Alex Polak pada pagi 31 Mei 2016. Sedang ke 4 orang lainnya diperiksa diruangan terpisah.
e. Ke 15 warga serang yang dibawa ke Hotel Ole Suite diketahui beragama Islam.
f. Warga masyarakat Desa Karang Tengah mendapatkan keterangan dari salah satu karyawan hotel yang mengetahui kegiatan tersebut, dan masyarakat mendatangi hotel tersebut didampingi Kapolsek Babakan Madang, setelah sebelumnya berkoordinasi terlebih dahulu.*
[Source: voa-islam.com]