BaitulMaqdis.com — Menteri perdagangan Thomas Trikasih Lembong menjadi ketua panitia perayaan Natal tahun 2015 rezim Jokowi. Adzan yang sudah jelas jelas merupakan syi’ar Islam tertinggi dikumandangkan untuk mengiringi lagu Natal Ave Maria, Kejadian kontroversial ini terjadi di rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Kupang.
Yang menjadi polemik, seruan itu dikumandangkan bukan dalam rangka panggilan shalat, Namun untuk mengiringi lagu rohani Ave Maria yang dinyanyikan dalam peringatan Natal Bersama Nasional 2015.
Sekitar 10.000 umat Kristiani dan lintas agama dilaporkan mengikuti perayaan Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang, NTT. Acara itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri termasuk menteri agama, panglima TNI dan Kapolri.
Selain menampilkan kesenian lokal NTT, saat puncak acara diperdengarkan lagu rohani Ave Maria. Namun, secara kontroversial lagu Natal itu dinyanyikan dengan iringan kumandang adzan. Penampilan beriringan panggilan shalat dengan lagu rohani Kristen itu dilakukan dikatakan sebagai simbol kerukunan antarumat beragama di wilayah itu. Aksi teatrikal juga menyertai dilantunkannya lagu Ave Maria yang diiringi adzan itu.
“Bagus sekali tadi lagu Ave Maria dan Adzan disajikan bersama. Padahal biasanya hanya kita dengarkan di masjid, atau di televisi saat adzan Maghrib,” kata Ruma Laurensius, seorang hadirin dalam acara itu, sebagaimana dilansir JPNN.
Lagu Ave Maria karya Schubert dinyanyikan Reny Gadja dari Gereja Musafir Indonesia. Sementara adzan yang menyertai nyanyian itu
dikumandangkan oleh Umarba, imam masjid Oepura yang berdiri di samping Reny.
“Ini sangat berkesan, karena sesuatu yang berbeda ternyata bisa dipadukan menjadi satu paket yang lebih indah,” kata Reny, seperti dilansir dari Kompas.com.
Mirisnya, Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang, NTT itu tak hanya menampilkan kolaborasi adzan dan lagu rohani Kristen. Acara itu juga menampilkan lagu qasidah dari komunitas pengajian ibu-ibu di Kupang.
Mereka membawakan lagu yang dipopulerkan oleh grup legendaris Nasida Ria.
Innaalillahi Wa Inna Ilahi Rooji’uun…
Fitnah Akhir Zaman
Fitnah akhir zaman dijelaskan dalam hadits Abu Musa al- Asy’ari Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ ﻓِﺘَﻨًﺎ ﻛَﻘِﻄَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺍﻟْﻤُﻈْﻠِﻢِ، ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﻤْﺴِﻲ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ ﻭَﻳُﻤْﺴِـﻲ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢُ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ، ﺍَﻟْﻘَﺎﻋِﺪُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘَﺎﺋِﻢِ ﻭَﺍﻟْﻘَﺎﺋِِﻢُ ﺧَﻴْـﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻲ، ﻭَﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻲ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﺎﻋِﻲ، ﻓَﻜَﺴِّﺮُﻭﺍ ﻗِﺴِﻴَّﻜُﻢْ ﻭَﻗَﻄِّﻌُﻮﺍ ﺃَﻭْﺗَﺎﺭَﻛُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﺑِﺴُﻴُﻮﻓِﻜُﻢُ ﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺭَﺓَ، ﻓَﺈِﻥْ ﺩُﺧِﻞَ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﻜُﻦْ ﻛَﺨَﻴْﺮِ ﺍﺑْﻨَﻲْ ﺁﺩَﻡَ.
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari. Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).’” [HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak]
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﺑَﺎﺩِﺭُﻭﺍ ﺑِﺎْﻷَﻋْﻤَﺎﻝِ ﻓِﺘَﻨًﺎ ﻛَﻘِﻄَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺍﻟْﻤُﻈْﻠِﻢِ، ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﻤْﺴِﻲ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ، ﺃَﻭْ ﻳُﻤْﺴِﻲ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻭَﻳُﺼْﺒِﺢُ ﻛَﺎﻓِﺮًﺍ ﻳَﺒِﻴﻊُ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﺑِﻌَﺮَﺽٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ.
“Bersegeralah kalian melakukan amal shalih (sebelum datangnya) fitnah-fitnah bagaikan malam yang gelap gulita, seseorang dalam keadaan beriman di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, atau di sore hari dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari, dia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.”
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, ia berkata:
ﻧَﺎﺩَﻯ ﻣُﻨَـﺎﺩِﻱ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: ﺍَﻟﺼَّﻼَﺓَ ﺟَﺎﻣِﻌَﺔً. ﻓَﺎﺟْﺘَﻤَﻌْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻧَﺒِﻲٌّ ﻗَﺒْﻠِﻲ ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﺣَﻘًّﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻥْ ﻳَﺪُﻝَّ ﺃُﻣَّﺘَﻪُ ﻋَﻠَـﻰ ﺧَﻴْﺮِ ﻣَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻪُ ﻟَﻬُﻢْ، ﻭَﻳُﻨْﺬِﺭَﻫُﻢْ ﺷَﺮَّ ﻣَﺎ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻪُ ﻟَﻬُﻢْ، ﻭَﺇِﻥَّ ﺃُﻣَّﺘَﻜُﻢْ ﻫَﺬِﻩِ ﺟُﻌِﻞَ ﻋَﺎﻓِﻴَﺘُﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻭَّﻟِﻬَﺎ، ﻭَﺳَﻴُﺼِﻴْﺐُ ﺁﺧِﺮَﻫَﺎ ﺑَﻼَﺀٌ ﻭَﺃُﻣُﻮﺭٌ ﺗُﻨْﻜِﺮُﻭﻧَﻬَﺎ، ﻭَﺗَﺠِﻲﺀُ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ، ﻓَﻴُﺮَﻗِّﻖُ ﺑَﻌْﻀُﻬَﺎ ﺑَﻌْﻀًﺎ، ﻭَﺗَﺠِﻲﺀُ ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔُ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ: ﻫَﺬِﻩِ، ﻫَﺬِﻩِ … ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺰَﺣْﺰَﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﻳُﺪْﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻠْﺘَﺄْﺗِﻪِ ﻣَﻨِﻴَّﺘُﻪُ ﻭَﻫُﻮَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍْﻵﺧِﺮِ.
“Seorang penyeru Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berseru, ‘Shalat berjama’ah!’ Lalu kami berkumpul bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata,
‘Sesungguhnya tidak ada seorang Nabi pun sebelumku melainkan wajib baginya untuk menunjuki umatnya kepada kebaikan yang ia ketahui, dan memberikan peringatan kepada mereka dari kejelekan yang ia ketahui, dan sesungguhnya umat kalian ini, dijadikan keselamatannya di awalnya, dan (orang) yang ada di akhirnya akan tertimpa musibah juga berbagai perkara yang kalian ingkari, dan datanglah fitnah, sebagiannya menjadi lebih ringan (karena besarnya fitnah yang setelahnya), dan datanglah fitnah, lalu seorang mukmin berkata, ‘Ini, ini…’ maka barangsiapa ingin diselamatkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka hendaklah kematian mendatanginya dalam keadaan dia beriman kepada Allah dan hari Akhir.’[HR. Muslim]
Wallahu Alam
[SUMBER: NUGarisLurus.Com]