BaitulMaqdis.com — Tercatat tanggal 22 Oktober 2015 pada hari Kamis sebuah Gereja baru kembali berdiri dan diresmikan di desa Samirono kecamatan Getasan. Menurut laporan da’i Yayasan Baitul Maqdis yang bertugas di sekitar kecamatan Getasan memberikan keterangan bahwa dalam acara peresmian tersebut pihak Gereja mengadakan pagelaran seni wayang kulit mengundang seluruh warga masyarakat sekitar baik yang muslim maupun yang bukan muslim.
Dalam keterangannya da’i Yayasan Baitul Maqdis menuturkan, “Warga semuanya diundang baik yang muslim maupun bukan secara tulisan ataupun lisan.”
Da’i utusan yang juga merupakan warga pribumi ini menambahkan, “Dalam peresmian tersebut guna semakin menarik minat dan antusiasme bukan hanya pagelaran seni wayang kulit saja akan tetapi juga diadakan acara makan-makan yang dihidangkan bagi seluruh tamu undangan.”
“Sebagian warga muslim pun cukup antusias untuk menghadiri acara tersebut akan tetapi bagi kaum muslimin yang sudah mengaji dengan kita alhamdulillah sudah tidak lagi mau ikut-ikutan karena mereka sudah sedikit paham sementara mayoritas warga muslim yang hadir adalah warga yang masih sangat awam,” jelas da’i yang juga memiliki skill elektro tersebut.
Seperti yang telah diwartakan sebelumnya bahwa Yayasan Baitul Maqdis telah menempatkan da’i dengan wilayah tugas mencakup sekitar kecamatan Getasan kabupaten Semarang serta kota Salatiga dan telah menjalankan berbagai program dakwah sosial di sana.
Sehingga agaknya yang demikian ini kemudian mengusik ‘perhatian’ beberapa kalangan Nasrani yang merasa kurang nyaman dengan kehadiran Yayasan Baitul Maqdis sampai sekarang satu Gereja baru kembali berdiri di desa Samirono padahal sebelumnya tercatat sudah ada dua Gereja di desa Samirono.
(Korespondensi BaitulMaqdis.com Getasan)