BaitulMaqdis.com — Ibarat gunung es dimana permukaan yang nampak hanya sebagian kecil dari bentuk asli yang tersembunyi di bawah permukaan, begitulah kondisi dan realita beberapa daerah yang menjadi target pemurtadan semakin kita mencari dan menginventarisir semakin kita akan menemukan berbagai daerah baru yang menjadi sasaran empuk para misionaris, sehingga akhirnya barulah tersadar bahwa bagaimana kristenisasi betul-betul mencengkram hampir setiap jengkal tanah nusantara ini.
Berikut ini adalah sebuah penuturan sekaligus laporan seorang saudari muslimah kita yang disampaikan kepada pihak redaksi kami via media sosial whats app, tentang salah satu daerah pelosok di tanah air ini yang tak luput menjadi target incaran para misionaris namun luput dari perhatian dan kepedulian kaum muslimin.
Berikut penuturannya:
MASIH BANYAK DAERAH YANG SEPERTI INI
Kepada seluruh umat Islam di bumi Allah…
Saya sedang mengadakan penggalangan dana untuk kepentingan dakwah di Desa Panekan Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah Indonesia. Desa Panekan terletak paling selatan di kecamatan Eromoko kabupaten Wonogiri. Menurut informasi dari Bapak Ihsan (ikhwan yang menjadi Pimpinan TK Al Hidayah di desa Panekan), desa tersebut menjadi target misionaris. Pemahaman keislaman sangat sedikit ditambah mayoritas masyarakat di sana adalah kalangan ekonomi lemah. Di desa Panekan tersebut hanya ada beberapa ikhwan saja yang berjuang bagaimana caranya pengaruh misionaris tidak sampai mematikan islam di desa tersebut. Salah satunya didirikanlah TK Islam Al Hidayah yang beralamat di Klampeyan Rt 02 Rw 04 Panekan Eromoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah Indonesia dan diadakan TPA untuk anak-anak dan remaja. Sementara ini biaya operasional TK dan kegiatan dakwah di sana mengandalkan infaq muhsinin dari wonogiri kota.
Bagaimana dengan kegiatan pemurtadan?
Kegiatan mereka berpusat di dusun Ngloko desa Panekan. Dusun Ngloko letaknya di sebelah barat dusun klampeyan, persis di pinggir jalan raya. Mereka sudah memiliki gereja permanen dan memiliki TK Kristen yang memiliki tenaga pendidik sarjana. Oleh karena itu, saudara-saudara muslim yang aktif di sana walau berbekal ilmu seadanya dan dana seadanya merintis TK islam. Pengajar TK Islam tersebut ada yang berlatar belakang lulusan SMP tetapi …MASYA ALLAH ghiroh untuk berjuang lewat TK rintisan tersebut luar biasa. Menurut keterangan pak Ihsan ini, 80% warga Ngloko sudah Nasrani. Naudzubillahi min dzalik. Gereja di sana sosialnya luar biasa (kita sama-sama taulah misionaris sangat terorganisir). Sekolah gratis (tidak dipungut uang gedung, seragam, dan lain-lain). Bahkan disediakan armada gratis bagi yang mau sekolah di sekolah kristen. Bagaimana dengan kepala desa Panekan? KEPALA DESA PANEKAN BUKAN SAUDARA SEIMAN KITA.
Saya mengajak saudara seimanku bahu membahu berjuang di jalan Allah. Ayo kita sisihkan sebagian harta kita agar bisa dimanfaatkan untuk berdakwah. Sedikit tidak apa2, yang penting kontinyu setiap bulan karena kegiatan sekolah dan dakwah harus terus berkembang dan berjalan untuk membentengi anak-anak dari kegiatan yang merusak aqidah.
Saya berinisiatif misalnya setiap beberapa bulan sekali diadakan baksos dan pembagian pakaian bekas layak pakai atau baru (harus yang menutup aurat) dan mendatangkan seorang ustadz agar mau membagikan ilmu di daerah sana. Well kegiatan-kegiatan itu juga tergantung budget yang dimiliki.
Jika ada info cara mendatangkan ustadz (informasi terkait ponpes terdekat dari wonogiri adalah Al-Ukhuwah Sukoharjo) tolong bantu kami yaa!
Terakhir, saya mengharapkan partisipasi dan doa antum semua agar cahaya Islam bisa menembus hati masyarakat Eromoko secara khususnya. Semoga Allah Ta’ala memudahkan urusan ini. Terima kasih telah membaca tulisan saya yang tidak seberapa ini dan silahkan di share sebanyak-banyaknya. Barokallohu fiikum wa jazakumullohu khoiron.
ttd
Rahma Dewy Amalia Hikmah
CP :
Rahma Dewy Amalia Hikmah : 53D1AFFE /085642189908
Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Pak ihsan : 085867916321
Nomor rekening :
BSM : BSM 7069803142 atas nama mawaddah ihsan qq ra al hidayah
(Redaksi BaitulMaqdis.com)