PASCA tragedi “11/9″, tanggal 11 September seolah identik dengan stigma negatif kepada umat Islam. Barat menyebut 11 September sebagai Hari Teroris.
Namun apa jadinya jika seorang warga Inggris justru menjadikan momen “11/9″ untuk mengikrarkan Syahadat? Hal inilah yang terjadi pada pria asal Inggris, K. Norfolk (27), yang memutusukan masuk Islam pada Rabu (11/9) di Ar-rahman Qur’an Learning Islamic Center (AQLIC) Tebet.
“I hate public speaking,” ujar Norfolk dengan logat British kentalnya seraya tersenyum malu-malu kepada ratusan jamaah AQLIC.
Kanididat Ph.D bidang polycentric education ini menjelaskan keputusannya pindah ke Islam telah melalui proses proses panjang. Tidak seperti mayoritas masyarakat Barat yang bingung soal agama dan menjadi agnostic, Norfolk justru resah dengan sekularisme di Barat. Hal ini mengantarkannya untuk mencari jawaban kepada Islam.
“Agnosticism is never become conclusion to me,” ucap Norfolk.
Lewat bimbingan Pimpinan AQLIC, Bachtiar Nasir, Norfolk dikenalkan dengan rukun Iman dan Islam sebelum akhirnya dituntun untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Islampos.com berkesempatan untuk memberikan ucapan selamat secara langsung kepada Norfolk yang disambut dengan senyum dan tepukan ringan dalam jabat tangan yang erat. (Alkuin/BaitulMaqdis.com)
Sumber : IslamPos.com