BaitulMaqdis.com – Ketua tim Antisipasi Pemurtadan dan Kristenisasi (APK) Ustaz Syafril menjelaskan bahwa gereja liar bukanlah barang asing di wilayah Kota Hujan, Bogor. Selain Gereja Yasmin yang kasusnya sudah mengemuka, ada sebuah rumah di Jl. Bangka (sebelah Jl Otista) yang beralih fungsi menjadi gereja liar, salah satu kegiatannya melakukan bakti sosial mengundang warga muslim di sekitarnya.
“Saya sudah investigasi, ada 40 muslim yang ikut pengabaran injil di Bogor, diantaranya anak-anak yang diajak sekolah Minggu dan mereka juga mencari anak-anak yatim untuk diajak pengabaran injil. Bahkan ada yang sudah murtad, dan menurut pengakuan yang pernah ikut pengabaran injil itu, rencananya bulan Desember nanti akan diajak ke Jungle dan akan dimasukkan ke dalam kolam. Artinya mereka akan dibaptis bersama-sama,” ujar Ustaz Syafril dalam tabligh akbar di malam tahun baru Islam 1436 H, di masjid At Taqwa Jl Otista Lebak Pasar Kota Bogor, Jumat (24/10/2014) lalu,
Acara yang digelar oleh Tim Antisipasi Penanggulangan Pemurtadan dan Kristenisasi (APK) bekerjasama dengan Suara Islam dan DKM At Taqwa ini, bertujuan untuk mengantisipasi adanya pemurtadan di wilayah tersebut.
Tim APK sudah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor untuk menangani kasus ini. Ustaz Syafril mengajak ulama dan tokoh warga setempat untuk merapatkan barisan untuk melawan segala bentuk pemurtadan.
“Kita harus kompak agar bisa menangani kasus pemurtadan ini. Mudah-mudahan anak cucu kita diselamatkan akidahnya, dan jangan lupa umat Islam jangan mau diajak kebaktian sosial yang diselenggarakan oleh orang-orang kafir,” kata Ustaz Syafril.
Selain Ustaz Syafril, tabligh akbar dihadiri oleh Ustaz Bernard Abdul Jabbar (Mantan Misionaris), Ustaz Iyus Khaerunnas (Ketua Forum Umat Islam Bogor), Ustaz Bagja (Ketua Pusat Korps Mubaligh Muda Indonesia), dan Riyan Jaya (Ketua Forum Sillah Ukhuwah Antar Pemuda Muslim). Dalam acara tersebut juga dilaksanakan santunan untuk anak yatim dan janda dhuafa. (alquin/BaitulMaqdis.com)
Sumber : Kiblat.net