Seorang muslim mengimani bahwa nikmat dan siksa kubur, serta pertanyaan dua malaikat di dalamnya adalah benar dan nyata. Hal ini berdasarkan dalil-dalil naqli dan aqli.
Dalil-Dalil Naqli
Pertama, pemberitahuan dari Allah mengenai hal itu di dalam firman-Nya:
“Dan sekiranya кamu melihat кetika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.’ Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.” (Qs. Al Anfal: 50-51)
“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada- adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, Telah diwahyukan kepadaku,’ padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata, ‘Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu.’ Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Alah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. Dan kamu benar- benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan кamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami кaruniakan кepadamu, кamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) Kami tidak melihat pemberi syafa’at (pertolongan) besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (semua pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari кamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).” (Qs. Al An’âm: 93-94)
“Nanti mereka akan Kami siksa dua кali, кemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (Qs. At-Taubah: 101)
“Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu кepada malaikat diperintahkan), Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!’.” (Qs. Ghafir: 46)
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam кehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (Qs. Ibrahim: 27)
Kedua, pemberitahuan dari Rasul mengenai hal itu di dalam sabda-sabdanya:
“Ketika (jenazah) seorang hamba telah dimasukkan ke dalam kuburnya dan kerabat-kerabatnya sudah berpaling meninggalkannya, dan ia dapat mendengar suara sandal-sandal mereka, maka dua malaikat akan mendatanginya lalu mendudukkannya seraya berkata kepadanya, Apa pendapatmu mengenai laki-laki ini, Muhammad?’ Bila hamba itu seorang mukmin, ia akan menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Maka dikatakanlah kepadanya, ‘Lihatlah tempat dudukmu di neraka, sungguh Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga. Dia pun dapat melihat keduanya. Adapun orang munafik dan orang kafir, kedua malaikat akan menanyainya, Apa pendapatmu mengenai laki-laki ini?’ Maka dia akan menjawab, Aku tidak tahu. Aku hanya berkata sesuai apa yang dikatakan orang-orang.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti (orang yang mengerti).’ Kemudian dia dipukuldengan palu besar yang terbuat dari besi dengan sekali pukulan. Sehingga dia pun mengeluarkan suara teriakan yang bisa didengar oleh siapa saja yang ada di sekelilingnya kecuali jin dan manusia.’ (Hr. Bukhari)
“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka akan diperlihatkan kepadanya tempat tinggalnya pada setiap pagi dan petang hari. Jika ia termasuk penduduk surga, maka akan (diperlihatkan) sebagai penduduk surga dan jika ia termasuk penduduk neraka, maka akan (diperlihatkan) sebagai penduduk neraka. Lalu dikatakan kepadanya, Inilah tempat tinggalmu sampai Allah membangkitkanmu pada hari Kiamat’. (Hr. Bukhari)
Juga sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam doanya, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka, dari fitnah hidup dan mati, serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.’ (Hr. Bukhari)
Rasulullah bersabda tatkala melewati dua kuburan:
“Sungguh, keduanya sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan dosa besar.” Kemudian beliau bersabda, “Ya, yang satu disiksa кarena suka mengadu domba, dan yang satunya lagi karena tidak bersuci setelah kencing.” (Hr. Bukhari)
Ketiga, keimanan milyaran orang dari kalangan ulama, orang-orang saleh, orang-orang mukmin dari umat Muhammad,dan umat-umat lain sebelummya. terhadap siksa dan nikmat kubur. juga seluruh riwayat yang berkaitan dengannya.
Dalil-Dalil Aqli
Pertama, keimanan seorang hamba terhadap Alah, para malaikat, dan hari Akhir mengharuskan juga untuk mengimani siksa dan nikmat kubur berikut semua yang berlaku di dalamnya. Karena semua itu termasuk perkara gaib. Siapa yang telah mengimani sebagian darinya maka secara logis ia juga diharuskan untuk mengimani sebagian yang lain.
Kedua, siksa, nikmat, atau pertanyaan dari dua malaikat yang berlaku di dalam kubur bukan termasuk perkara yang dianggap mustahil oleh akal. Bahkan, akal yang sehat akan membenarkannya dan memberikan kesaksian terhadapnya.
Ketiga, orang yang sedang tidur, adakalanya memimpikan sesuatu yang terhadapnya. ia sukai sehingga ia merasa senang, gembira, dan nikmat akan pengaruh mimpi itu terhadap dirinya. Namun, yang membuat ia sedih atau berduka ialah saat ia terbangun.
Seperti halnya ketika ia memimpikan sesuatu yang tidak ia sukai, maka ia akan jengkel dan sedih. Namun, yang membuat ia memuji orang yang membangunkannya adalah ketika ada seseorang yang membangunkannya saat bermimpi buruk itu.
Nikmat atau siksa pada saat tidur ini benar-benar nyata dialami oleh roh dan berpengaruh terhadapnya. Namun hal itu tidak dapat kita rasakan dan saksikan. Meski demikian, tidak ada seorang pun yang mengingkarinya.Maka, bagaimana mungkin seorang hamba mengingkari adanya siksa dan nikmat kubur, padahal keduanya serupa dengan apa yang terjadi dalam mimpi tersebut?
wallaahu a’lam