AGAMA-AGAMA KITABI
Penggunaan agama-agama kitabi ini dikhususkan untuk Yahudi, Kristen dan Islam. Alasannya sederhana, karena Al Quran sendiri yang memakai istilah Kitab untuk Taurat, Injil dan Al Quran. Dalam surat Al Baqoroh ayat 2 dan 4 tampak nyata pengkaitannya.
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,”
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”
Dalam Al Baqoroh ayat 87 juga dinyatakan:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَقَفَّيْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ بِٱلرُّسُلِ
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul,”
Juga disebutkan dalam Ayat 89;
وَلَمَّا جَآءَهُمْ كِتَٰبٌ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا۟ مِن قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَلَمَّا جَآءَهُم مَّا عَرَفُوا۟ كَفَرُوا۟ بِهِۦ ۚ فَلَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
“Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.”
Persamaan dan Perbedaan
Ada beberapa persamaan dan perbedaan antara ketiga agama Kitabi itu yakni Yahudi, Nasrani dan Islam. Persamaannya ialah: Ketiganya sama-sama percaya adanya Tuhan Al Khaliq baik namanya Allah atau Yehova atau Tuhan Bapak. Ketiganya juga percaya adanya surga dan neraka di akhirat sebagai tempat balasan bagi amal baik dan buruk. Ketiganya juga percaya adanya Nabi-Nabi yang diutus Allah untuk membawa agama pada manusia dsb.
Perbedaannya di samping persamaan itu juga ada, bahkan perbedaan itu sedemikian besarnya hingga menimbulkan permusuhan di antara ketiga agama itu. Pengertian Tuhan misalnya, Yahudi mengartikan Tuhan Yehova sebagai Tuhan kandung bagi bangsa Yahudi sedangkan bangsa lain dianggap semacam makhluk tiri di mata Yehova. Bangsa Yahudi merasa semacam bangsa anak-anak Tuhan sedangkan bangsa-bangsa lain dianggapnya semacam bangsa-bangsa untuk berkhidmat bagi bangsa Yahudi.
Pengertian Tuhan bagi Nasrani diartikan Tuhan Trinitas yaitu Tuhan berganda Tiga dimana Tuhan Bapak (yang dimaksud adalah Yehova atau Allah), bersama Tuhan Anak (yang dimaksud adalah Isa Al-masih berpribadi Tuhan bergabung dalam zat dengan Tuhan Bapak) dan bersama pula dengan Tuhan Roh Suci (yang dimaksud ialah Malaikat Jibril atau sebangsanya) ketiga-tiganya Tuhan itu bersatu dalam satu zat berpribadi tiga. Itulah yang disebut dengan Trinitas atau Tritunggal. Dan pengertian inilah yang disinyalir dengan tegas oleh Al Quran;
لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٍ
“Sungguh kafirlah orang Nasrani yang mengatakan bahwa Allah itu hanyalah salah satu dari Tuhan yang tiga.” (Qs. Al Maaidah: 73)
Pengertian Tuhan bagi orang Islam adalah Allah yang menciptakan semua makhluk tanpa sekutu bagi-Nya, berdiri sendiri dengan Agungnya, KuasaNya tak bertara, Tidak ada Bandingnya. Selain Dia adalah makhluk (ciptaan)-Nya termasuk Isa Al-Masih dan malaikat jibril atau malaikat lainnya. Dan Allah itu tidak membedakan semua bangsa sehingga makhluknya tidak ada bangsa anak kandung, bangsa anak tiri semua diperintahkan supaya menyembah-Nya dengan benar tanpa diistimewakan antara bangsa arab, bangsanya nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dengan bangsa ‘ajam.
Tentang Kenabian
Dalam soal kenabian, agama Yahudi tidak mengakui Isa dan Muhammad sebagai Nabi bahkan mereka menganggap keduanya sebaai nabi-nabi palsu atau sekurang-kurangnya tidak berhubungan dengan agama Yahudi. Dalam soal kenabian, agama Nasrani mengakui semua nabi-nabi yang diakui oleh agama Yahudi juga sebagai Nabi, tetapi tidak mengakui Muhammad sebagai Nabi. Muhammad kalau tidak dianggapnya nabi palsu setidak-tidaknya dianggap sebagai nabi yang tidak ada hubungganya dengan agama Nasrani (Seperti mereka itu memandang tokoh Zoroaster dan Sidarta Gautama Budha tidak lebih).
Sementara itu islam mengaanggap semua nabi-nabi Israil (Yahudi) dan Isa Al Masih dan Yahya Pembaptis semuanya sebagai Nabi Islam juga. Menganggap Kitab-Kitab Suci Taurat (Pentateus) Injil (The Gospels) dan Zabur (The Book of Psalms) yang terdapat dalam Bible (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) sebagai kitab suci Agama Islam juga walaupun dalam pengertian Kitab yang ada sekarang ini tidak asli lagi. Muhammad adalah nabi penutup dari semua nabi-nabi itu.
Dosa dan Pengampunan
Dalam soal dosa dan pengampunan yang menyebabkan manusia masuk neraka atau surga terdapat pula perbedaan yang besar antara tiga agama itu. Agama Yahudi menyatakan kemungkinannya penebusan dosa melalui semacam tebusan dengan harta (uang) atau ternak dengan perimbangan dosa kecil tebusan kecil dan dosa besar dengan tebusan besar. Dalam kitab Talmud yang memberikan tafsiran hukum Taurat ada dinyatakan kemungkinan seperti itu.
Agama Nasrani lebih hebat lagi yakni memungkinkan semua dosa manusia telah diampuni hanya dengan percaya “Penyaliban Yesus untuk menebus dosa manusia.” Malahan doktrin Kristen mengajarkan bahwa manusia belum berbuat dosa sedikitpun sudah dianggap berdosa juga akibat dosa warisan berasal dari Nabi Adam. Dan satu-satunya jalan keselamatan adalah dengan mempercayai “Penebusan dosa di tiang salib” itulah sebagai penebus dosa.
Dalam ajaran Islam dosa dinilai akibat berbuat atau melakukan perbuatan yang zalim yang terlarang. Dan tidak ada dosa warisan berasal perbuatan dosa Nabi Adam. Dosa Adam akibat memakan buah larangan di surga sudah diampuni oleh Tuhan dengan dihukumnya Nabi Adam dikeluarkan dari surga. Pengampunan dosa bisa dimohonkan oleh setiap orang langsung pada Allah subhaanahu wata’ala. Hanya satu dosa yang tak terampun yaitu “Dosa menyekutukan Allah subhaanahu wata’ala dengan yang lainnya.”
Umat Kristen dengan Trinitasnya dalam pandangan Islam SYIRIK dan penolakan Yahudi Nasrani terhadap ke-nabi-an Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam adalah KAFIR. Islam juga membedakan dosa kecil dan dosa besar di luar dosa yang tak terampun yakni dosa syirik.
Dosa kecil diampuni dengan shalat lima waktu sehari-hari. sedangkan dosa besar dengan pergi Haji dan melaksanakan puasa Ramadhan dengan sempurna, dengan sebab iman dan ikhlas pada Allah subhanahu wata’ala. Dalam pandangan Islam Ummat Yahudi dianggap umat yang dimurkai oleh Allah subhanahu wata’ala. karena dosanya merubah Hukum Taurat untuk keuntungan mereka, sedangkan Ummat Nasrani dianggap ummat yang tersesat akibat ajaran yang salah dari Ulama mereka tentang Trinitas.
Penyiaran Agama yang dilakukan oleh Ummat Yahudi, Nasrani dan Islam untuk manusia juga BERBEDA satu dengan yang lain. Ummat Yahudi menjadikan Agama Yahudi sebagai CIRI dari Bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi yang tidak menganut agama Yahudi dianggap BUKAN Bangsa Yahudi lagi. Sedangkan bangsa lain yang menganut agama Yahudi akibat perkawinannya dengan perempuan atau laki-laki Yahudi dianggap sebagai Bangsa Yahudi. Penyiaran agama Yahudi dengan demikian terbatas pada keturunan bangsa Yahudi yang beragama Yahudi, atau orang-orang yang ingin berbesanan (kawin) dengan bangsa Yahudi dan bersedia menganut agama Yahudi, Nasrani beranggapan ajarannya perlu disiarkan ke seluruh dunia, sesuai dengan semboyan mereka OIKUMENE yang berarti “de geheele aarde betreffend.” untuk seluruh dunia. Sebaliknya luar Nasrani terutama ummat Islam menganggap misi Isa Al Masih sesungguhnya hanya terbatas untuk bangsa Israel saja.