Jika roman picisan adalah salah satu kisah pilu seseorang, alhamdulillah ini tak terjadi pada salah satu relawan da’i kami asal Sumba, NTT. Ustadz Abdurrahman Wali, lelaki tangguh asal Kodi, Namanya.
Hari ini beliau menyatakan cintanya karena Allah kepada wanita asal Pulau Rote di daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Abdurrahman adalah pria aseli NTT suku Kodi, sudah beristri dan memiliki anak bawaan dari istrinya satu. Dan ini adalah pernikahan keduanya, atas restu istri pertamanya.
Kisahnya, calon mempelai pengantin wanita tidak tahu bahwa ia akan segera di lamar, sebab apa?
Salah seorang Humas kami memang mengatur pertemuan dengannya hanya untuk membahas problem kebanyakan mualaf yang terusir dari keluarga, hidup tak jelas dan problematika lain yang kerap kali membuat mualaf baru mudah jatuh dan kembali pada keyakinan lamanya sebab salah satunya ditawari hal-hal duniawi oleh keluarga lamanya.
Dengan sigap, tim kami melakukan diskusi internal untuk mencoba membantu mencari solusi yang efektif.
Tanpa bertele-tele dan dirasa tepat.
Tepat pukul 11.00 kami berjumpa selepas kajian kristologi singkat yang di isi oleh Ustadz Ahmad Jemi.
Ketua Yayasan kami mengajak bicara sebentar calon pengantin wanita yang lagi-lagi ia di buat shock sebab justru solusi dari kami setelah menimbang kasus beliau ialah menikahkannya dengan salah satu da’i kami yang memang secara tinjauan syariat ini sangat baik.
Lagi-lagi orientasi pernikahan ini bukanlah dunia semata, tapi akhirat adalah tujuannya. selain memang banyak faktor yang mengiringi terealisasinya pernikahan ini.
Dua jam kami memberi waktu calon pengantin wanita untuk berfikir,
- Memilih menunda waktu lebih lama bisa dua hari bahkan sampai 3 minggu,
- Menolak lamaran, atau
- Justru menerima dan akan kita laksanakan akad hari itu juga. Adzan Dzuhur menghentikan obrolan kami.
Hampir mendekati waktu Ashar harap-harap cemas jelas terlihat dari wajah calon pengantin pria.
Bahkan kami ketahui selepas itu, bahwa ia sempat berfikir lamarannya akan di tolak. Sebab belum ada jawaban pasti setelah hampir 3 jam berlalu.
Tepat pukul 16.00 setelah diskusi beberapa menit dengan humas kami, calon pengantin wanita menyatakan siap.
“Jika memamg Allah ridho dengan amal shalih ini, maka bismillah saya siap” jawabnya mantap.
Maa syaa Allah, nampak sumringah sekali wajah calon mempelai pria, Ustad Abdurrahman Wali. Yang sebelumnya tak berani menatap kini telah memandang istrinya dengan tatapan cinta.
Segeralah kami siapkan semuanya dengan apa yang kami punya, dari mas kawin sampai syukuran selepas akad nikah.
Cerita lengkapnya akan kami sajikan di Baitul Maqdis Channel nanti.
Kedua mempelai akan bercerita kenapa bisa mereka saling jatuh cinta.
jika boleh bertanya pada pihak wanita, apa karena ia merasa lelaki ini adalah arjuna? Sampai mengalahkan pinangan laki-laki lain yang sebelumnya datang kepadanya.
Wahai laki-laki bergelar suami, apakah kau arjuna?
Barakallahulakuma wa barakaalaikuma wa jama’a bainakuma fii khayr.
Bagi jama’ah yang ingin tahniah dan terbetas ruang dan waktu
Nomer rekening kami masih sama, dan akan kami salurkan semua kepada kedua pengantin.
Rekening BSI
7200.7100.15
an. Yayasan Baitul Maqdis