Mukjizat Matahari Untuk Kehidupan
APA ITU MATAHARI?
Matahari adalah sebuah bola berpijar raksasa yang tersusun dari gas hydrogen dan helium. Cahaya matahari berasal dari hasil reaksi fungsi hydrogen menjadi helium. Matahari adalah objek terbesar di tatasurya. Diameternya mencapai 1,4 juta km atau sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari merupakan pusat tatasurya dan sang surya merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi. Jaraknya ke bumi diperkirakan 150.000.000 km. waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuju matahari dari bumi adalah 8 menit 19 detik dengan kecepatan cahaya. Matahari pada dasarnya tersusun dari 6 lapisan yaitu inti matahari, photo sphere, crhomosphere, dan corona. Inti matahari adalah bagian yang paling dalam. Suhunya mencapai 15.000.000 °c. Artinya suhu didalam inti matahari 15.000.000 kali lebih panas dibandingkan suhu ketika air mendidik. Energi panas dalam inti matahari menyebabkan reaksi fungsi nuklir helium menjadi hydrogen dan hasilnya adalah panas dan cahaya yang diterima di bumi.
Keberadaan matahari sejatinya telah tersurat dalam surat An-Naba’ ayat ke 13:
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
“Dan kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” (QS. An-Naba’:13)
Pada abad 16 seorang ilmuan yang bernama nicolaus Copernicus mengemukakan teori bahwa matahari adalah pusat tatasurya, teori ini kemudian dibuktikan oleh galileo galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori ini dikenal dengan teori heliosentris. Munculnya teori ini sejatinya merupakan sanggahan terbesar atas teori geosentris yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat semesta. Munculnya teori heliosentris dipandang permulaan masa pencerahan eropa yang biasa dikenal dengan nama renaissance.
Munculnya teori bahwa matahari adalah pusat semesta pada akhirnya menjadi pemicu berkembangnya ilmu pengetahuan yang lain, terutama ilmu navigasi yang menggiring manusia terutama bangsa eropa untuk penjelajahan dunia.
KONSTRIBUSI ILMUWAN MUSLIM DALAM ILMU ASTRONOMI
Penemuan bangsa eropa akan matahari sebagai pusat tatasurya ternyata 700 tahun terlambat dibandingkan dengan penemuan para ilmuwan muslim. Salah satu ilmuwan besar muslim Ibnu Yunus telah melakukan penelitian mengenai pergerakan matahari dalam orbitnya di tahun 1000 M. Ibnu Sina sang jenius muslim telah berhasil menemukan bahwa selain bumi terdapat planet lain yang juga mengelilingi matahari dan Ibnu Sina pulalah yang menyatakan bahwa planet venus berjarak lebih dekat dengan matahari dibandingkan bumi.
Teori ini berhasil dicatatkan sang pemikir tersebut pada tahun 1032. Tak cukup disitu kebesaran dan kemasyuran ilmuwan muslim. Ibnu Majah sang cendikiawan Arab berhasil memberikan sumbangsih terhadap ilmu astronomi ketika berhasil menemukan planet markurius dalam system tata surya pada abad ke 12. Karya besar Ibnu Yunus, Ibnu Sina dan Ibnu Majah dalam astronomi adalah bukti nyata kebesaran Islam di abad ke 8 hingga 13.
Ilmuwan Islam begitu banyak memberi kontribusi bagi pengembangan dunia astronomi. Buah pikir dan hasil kerja keras para sarjana Islam di era tamadun itu diadopsi serta dikagumi para saintis Barat. Inilah beberapa ahli astronomi Islam dan kontribusi yang telah disumbangkannya bagi pengembangan `ratu sains’ itu.
Sejumlah karya tentang astronomi terlahir dari buah pikirnya. Salah satu karyanya yang paling populer adalah al-Zij al-Sabi. Kitab itu sangat bernilai dan dijadikan rujukan para ahli astronomi Barat selama beberapa abad, selepas Al-Battani meninggal dunia. Ia berhasil menentukan perkiraan awal bulan baru, perkiraan panjang matahari, dan mengoreksi hasil kerja Ptolemeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu.
Al-Battani juga mengembangkan metode untuk menghitung gerakan dan orbit planet-planet. Ia memiliki peran yang utama dalam merenovasi astronomi modern yang berkembang kemudian di Eropa.
Orang Barat menyebutnya Azophi. Nama lengkapnya adalah Abdur Rahman as-Sufi. Al-Sufi merupakan sarjana Islam yang mengembangkan astronomi terapan. Ia berkontribusi besar dalam menetapkan arah laluan bagi matahari, bulan, dan planet dan juga pergerakan matahari. Dalam Kitab Al-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar, Azhopi menetapkan ciri-ciri bintang, memperbincangkan kedudukan bintang, jarak, dan warnanya. Ia juga ada menulis mengenai astrolabe (perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit) dan seribu satu cara penggunaannya.
Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. a adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir. Sayangnya, sejarah kehidupan masa kecilnya nyaris tak ditemukan. Para sejarawan terbagi dalam dua pendapat soal tahun kelahiran sang ilmuwan.
Sebagian kalangan meyakini Ibnu Yunus lahir pada tahun 950 M dan ada pula yang berpendapat pada 952 M. Ibnu Yunus terlahir di kota Fustat, Mesir. Pada saat masih belia, sang astronom legendaris itu menjadi saksi jatuhnya Mesir ke genggaman Dinasti Fatimiyah. Kekhalifahan yang menganut aliran Syiah itu mendirikan pusat kekuasaannya di Kairo pada 969 M. Karya penting Ibnu Yunus dalam astronomi yang lainnya adalah Kitab ghayat al-intifa. Kitab itu berisi tabel bola astronomi yang digunakan untuk mengatur waktu di Kairo, Mesir hingga abad ke-19 M. Sebagai astronom terpandang, Ibnu Yunus melakukan penelitian dan observasi astronomi secara hati-hati dan teliti. Tak heran, jika berbagai penemuannya terkait astronomi selalu akurat dan tepat.
Ibnu Yunus juga diyakini para sejarawan sebagai orang pertama yang menggunakan bandul untuk mengukur waktu pada abad ke-10 M. Ia menggunakan bandul untuk memastikan akurasi dan ketepatan waktu. Dengan begitu, Ibnu Yunus merupakan penemu pertama bandul waktu, bukan Edward Bernard dari Inggris, seperti yang diklaim masyarakat Barat.
Tak cuma itu, Ibnu Yunus juga telah mampu menjelaskan 40 planet pada abad ke-10 M. Selain itu, ia juga telah menyaksikan 30 gerhana bulan. Ia mampu menjelaskan konjungsi planet secara akurat yang terjadi pada abad itu. “Konjungsi Venus dan Merkurius pada Gemini. Waktu itu kira-kira delapan ekuinoksial jam setelah pertengahan hari, di hari Ahad. Merkurius berada di utara Venus dan garis lintang mereka berbeda tiga derajat,” tutur Ibnu Yunus.
Buah pemikiran Ibnu Yunus mampu mempengaruhi ilmuwan Barat. ”Pada abad ke-19 M, Simon Newcomb menggunakan teori yang ditemukan Ibnu Yunus untuk menentukan percepatan bulan,” papar John J O’Connor, dan Edmund F Robertson, dalam karyanya Abul-Hasan Ali ibnu Abd al-Rahman ibnu Yunus”.
Ibnu Yunus juga telah membuat rumus waktu. Ia menggunakan nilai kemiringan sudut rotasi bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 23,5 derajat. Tabel tersebut cukup akurat, walaupun terdapat beberapa error untuk altitude yang besar. Ibnu Yunus juga menyusun tabel yang disebut Kitab as-Samt berupa azimuth matahari sebagai fungsi altitude dan longitude matahari untuk kota Kairo. Selain itu, disusun pula tabel a(h) saat equinox untuk h = 1, 2, …, 60 derajat.
Sebagai bentuk pengakuan dunia astronomi terhadap kiprahnya, namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Salah satu kawah di permukaan bulan ada yang dinamakan Ibn Yunus. Ia menghabiskan masa hidupnya selama 30 tahun dari 977-1003 M untuk memperhatikan benda-benda di angkasa. Dengan menggunakan astrolabe yang besar, hingga berdiameter 1,4 meter, Ibnu Yunus telah membuat lebih dari 10 ribu catatan mengenai kedudukan matahari sepanjang tahun.
Nama lengkapnya Abu’l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani. Ia merupakan salah seorang sarjana Islam dalam bidang astronomi yang amat dikagumi. Beliau adalah merupakan salah seorang ahli astronomi pada masa Khalifah Al-Ma’mun. Dia menulis mengenai astrolabe dan menerangkan mengenai teori matematik di balik penggunaan peralatan astronomi itu. Al-Farghani melakukan eksperimen untuk menentukan diameter bumi. Ia menjabarkan pula jarak dan diameter planet-planet lainnya. Astronom ini juga memperkenalkan istilah-istilah dari bahasa Arab asli seperti azimuth, zenith, nadir,dansebagainya. Al-Farghani menulis dua karya yang masyhur. Salah satunya adalah Fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilm al-Nujum. Buku tersebut mengupas gerakan celestial dan kajian atas bintang. Naskah asli berbahasa Arab kedua buku itu sampai saat ini masih tersimpan di Paris (Prancis) dan Berlin (Jerman).
Pada abad ke-12 M, karya Al-Farghani telah diterjemahkan dengan judul The Elements of Astronomy. Terjemahan ini telah memberi pengaruh besar bagi perkembangan astronomi di Eropa sebelum masa Regiomontanus.
Saintis Barat mengenalnya dengan panggilan Arzachel. Wajah Al-Zarqali diabadikan pada setem di Spanyol, sebagai bentuk penghargaan atas sumbangannya terhadap penciptaan astrolabe yang lebih baik. Beliau telah menciptakan jadwal Toledan dan juga merupakan seorang ahli yang menciptakan astrolabe yang lebih kompleks bernama Safiha.
Sejatinya Jabir Ibn Aflah atau Geber adalah seorang ahli matematik Islam berbangsa Spanyol. Namun, Jabir pun ikut memberi warna da kontribusi dalam pengembangan ilmu astronomi. Geber, begitu orang barat menyebutnya, adalah ilmuwan pertama yang menciptakan sfera cakrawala mudah dipindahkan untuk mengukur dan menerangkan mengenai pergerakan objek langit. Jabir bin Aflah adalah astronom Muslim pertama di Eropa yang membangun observatorium Giralda. Observatorium ini terletak di kota kelahirannya, Serville.
Adapun karya astronominya antara lain buku berjudul The Book of Astronomy. Salinan buku ini sampai sekarang masih tersimpan di Berlin. Dalam buku tersebut, Jabir dengan tajam mengkritik beberapa pandangan dan pikiran astronom Ptolemaneus, terutama pendapat yang menegaskan bahwa planet-planet yang paling dekat dengan matahari–merkurius dan venus–tidak mempunyai nilai parallax, yaitu perubahan kedudukan suatu benda karena perpindahan tempat pengamatan. Jabir sendiri memberi nilai parallax sekitar 3 derajat untuk matahari. Juga menyatakan bahwa planet-planet lebih dekat dengan bumi daripada dengan matahari.
FUNGSI MATAHARI DALAM KEHIDUPAN
Matahari dengan sinar dan cahayanya adalah sumber energi utama bagi seluruh makhluk dibumi. Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengolah makanan untuk kelansungan hidupnya dan salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam fotosintesis adalah cahaya matahari. Energi cahaya akan diserap oleh zat hijau daun atau klorofill bersama dengan kandungan air dan mineral dari dalam tanah semua unsur akan diolah dan menghasilkan energi dan oksigen.
Hidupnya tumbuhan hijau pada akhirnya merupakan pergerakan utama kerjasamanya rantai makanan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan matahari sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Berfungsinya matahari sebagai sumber energy dan pergerangan utama rantai makanan adalah bentuk keteraturan alam yang menunjang kehidupan manusia.
Hal ini sejatinya telah tersirat dalam Surat Al-Jasiah ayat ke 13
“Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang dilangit dan apa yang dibumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al-Jasiah: 13)
Perputaran bumi pada akhirnya akan menimbulkan siang dan malam, waktu terbit dan tenggelamnya sang surya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia dan aktifitas binatang. Sebagian besar umat manusia akan menjalankan aktifitas duniawinya pada siang hari. Bekerja dan belajar lazimnya dilakukan sepanjang siang hari. Aktifitas para khalifah bumi selepas senja tiba adalah bercengkarama bersama keluarga dan akhirnya sebagian besar orang akan menghabiskan tengah malamnya dengan tidur.
Ayam, burung, singa, dan hewan liar lainnya sangat membutuhkan cahaya matahari untuk mencari makan dan memangsa buruannya, sebaliknya burung hantu, tringgiling dan kelelawar. Baru akan memulai aktifitasnya di masa ketika matahari berada diparaduannya. Keteraturan datangnya siang dan malam pada dasarnya adalah anugerah besar dari Allah kepada seluruh penghuni bumi dan hal ini sejatinya sudah telah tersaring dalam surat Az-Zumar ayat ke 5.
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan. Masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingat dialah yang maha perkasa lagi maha pengampun.” (QS. Az-Zumar: 5)
MATAHARI SEBAGAI SUMBER ENERGI DIMASA DEPAN
Pemanfaatan matahari sebagai sumber tenaga dikenal dengan istilah solar energy. Penelitian terkini bertumpu pada peningkatan kapasitas sel tenaga surya atau solar sel sebagai sumber pembangkit listrik. Peran besar solar energy di masa depan adalah pengganti bahan bakar minyak sebagai sumber energy. Indonesia sebagai salah satu Negara dengan instensitas sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun, mulai melirik solar energy untuk memenuhi konsumsi energy didalam negeri. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mulai dibangun dibeberapa tempat untuk menghidupkan lampu dan aneka perangkat elektronik. Bahkan kini badan kementrian usaha milik Negara terus mengintensifkan riset sekaligus proses pembuatan mobil bertenaga surya asli buatan dalam negeri.
Panas matahari cukup ampuh untuk membunuh aneka micro organisme yang mampu menyebabkan penyakit hal ini pada akhirnya dimanfaatkan dalam sebuah teknologi yang bernama solar water desaign vection (SODIS). Inti dari tehnologi ini adalah pemusnahan bakteri dan mikro organisme penyebab penyakit dari air dengan cara menjemur dibawah panas matahari. Kebutuhan air minum lebih dari dua juta orang berhasil dipenuhi oleh teknologi SODIS.
Pemanfaatan energy surya dalam produksi air minuman lainnya adalah penawaran air laut dan payau sebagai komuditas air minum. Proses ini dikenal dengan istilah desalinasasi, teknologi desalinasasi dengan energy surya semakin berkembang seiring dengan menipisnya bahan bakar vosil. Karena selama ini proses desalinasasi tergantung dari mesin yang berbahan bakar vosil.
Pengaruh lain matahari pada kehidupan di bumi terletak pada musim dan cuaca. Hewan liar seperti beruang, panda dan burung elang memiliki masa kawin yang sangat tergantung akan datangnya musim sedangkan hewan penghuni lautan seperti paus, lumba-lumba dan ikan, memiliki imigrasi yang menyesuaikan pola perubahan suhu laut di berbagai belahan bumi.
Islam sejatinya berlandaskan 5 pilar yang dirangkum dalam rukun islam, tetapi shalat merupakan tiang utama penegakan agama dan datangnya waktu shalat berkaitan erat dengan matahari. Subuh atau datang ketika cahaya marahari mulai Nampak di ufuk timur. Datangnya waktu dhuhur adalah dua menit semenjak matahari berada tepat di langit. Sedangkan waktu asar dimulai ketika bayangan memiliki panjang dua kali benda yang disinari matahari. Adzan maghrib berkemundang dua menit setelah matahari mulai terbenam. Dan shalat isya sebagai shalat wajib terakhir bisa dimulai ketika cahaya matahari hilang ditelah ufuk barat. Penentuan waktu shalartberlandaskan matahari ini memiliki ketetapan hingga hari akhir nanti, semoga allah sang maha penyayang senantiasa menjaga iman kita hingga hari kiamat tiba. Amiin ya rabbal alamin.
Tak hanya terkait dengan shalat wajib, mendirikan shalat saat gerhana matahari terjadi adalah salah satu cara umat muslim untuk menambah amalan ibadahnya, waktu pelaksaan shalat gerhana adalah mulai dari gerhana muncul sampai gerhana tersebut menhilang. Gerhana matahari adalah peristiwa alam dimana posisi bulan berada antara bumi dan matahari sehingga bulan menghalangi sinar matahari yang akan sampai ke bumi. Pada dasarnya gerhana matahari ada 3 macam yaitu gerhana matahari total, sebagian dan cicin. Gerhana matahari ini tidak dapat melebihi tujuh menit dan saat terjadi gerhana matahari, orang tak bisa melihat ke arah matahari dengan mata telanjang karena dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Sinar ultraviolet yang merupakan bagian dari sinar matahari memiliki dampak yang menguntungkan walaupun merugikan bagi kesehatan. Jama’ diketahui sinar matahari adalah salah satu pembentuk vitamin D, tetapi manfaat sinar matahari bagi tubuh dibatasi oleh waktu dan sinar matahari pagi sampai pukul 9 pagi adalah waktu yang optimal untuk pembentuk vitamin D dari pancaran sinar matahari.
Sinar ultraviolet sejatinya berkurang derajat panasnya karena ada lapisan ozon di atmosfer bumi, tetapi aktifitas industri dan tingginya gas pembuangan kendaraan bermotor membuka lapisan pelindung tersebut dan pada akhirnya sinar ultraviolet menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan. Paparan sinar matahari secara alami akan menimbulkan bintik kehitaman pada kulit yang disebut dengan solar keratosit . butuh waktu yang lama dan intensitas paparan sinar ultraviolet yang tinggi untuk membentuk solar keratosis di kulit. Oleh karenanya penderita solar keratosis didominasi oleh pada lanjut usia, tetapi solar keratosis patut diwaspadai karena sifatnya yang bisa menyebabkan kanker kulit atau dalam istilah medis disebut skuamosa karsinoma. Satu dari dua puluh penderita solar keratosis pada akhirnya menderita kanker kulit dan orang yang beresiko tinggi terserang kanker kulit adalah pekerja lapangan yang beraktifitas sepanjang hari.
Cara jitu untuk menurunkan resiko kanker karena sengatan matahari adalah menggunakan pakaian yang melindungi seluruh badan serta menggunakan tabir surya ketiak beraktifitas diluar ruangan di siang hari.
Beberapa tahun yang lalu dunia sempat di hebohkan akan isu datangnya kiamat pada tahun 21-12-2012. Berita ini didasari pada ramalan akan datangnya bada matahari pada desember 2012, tetapi badai matahari sejatinya adalah hal yang akan datang secara rutin. Badai matahari menurut badan antariksa ameriak serikat NASA tidak akan mempengaruh besar terhadap kehidupan dibumi. Panas yang akan ditimbulkan oleh badai matahari pada akhirnya akan diredam oleh lapisan atmosfer bumi. Selain panas badai matahari akan menimbulkan pancaran gelombang elektro magnetic, hal inilah yang kemungkinan besar akan mengakibatkan gangguan bagi umat manusia. Kerja satelit dan alat pemantau lokasi GPS diperkirakan akan terpengaruh karena adanya gelombang eloktromagnetic akibat badai matahari.
AKANKAH MATAHARI AKAN BERHENTI BEKERJA
Menurut perhitungan matematika matahari sekarang diperkirakan berusia 4 miliyar tahun. Matahari tergolong bintang yang umumnya bertahan 10 milyar tahun. Jadi diperkirakan usianya 7 milyar tahun lagi sebelum hydrogen di intinya habis. Bila hal itu terjadi matahari akan berexpansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin bintang besar itu akan memakan planet-planet kecil disekitarnya mungkin termasuk bumi dan akhirnya akan kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih. Naudzubillah min dzalik. Apa yang akan terjadi pada kehidupan di muka bumi ini.
Pertanda besar datingnya kiamat adalah terbitnya matahari dari arah barat. Hal ini bersumber pada hadits seperti yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim. Sesuai dengan penuturan abu hurairah bahwasanya rasulullah bersabda:
“tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (HR. bukhari dan muslim dari abu hurairah dan riwayat ahmad, abu dawud dan ibnu majah)
Kedatangan hari kiamat sejatinya tidak diketahui oleh satu orang pun, karena kiamat adalah sebuah misteri dan hanya Allah sang maha kuasa saja yang menentukan kapan hari akhir akan tiba, akan tetapi sebagai umat islam, kita harus selalu meyakini dan mengimani akan datangnya hari akhir seperti yang telah tersurat dalam rukun iman.
Sebagai bayangan dahsyat kehancuran bumi dan seisinya terdapat dalam surat Al-‘Araf ayat ke 187:
“Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat, ‘kapankah terjadinya?’ katakanlah “sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah ada pada sisi tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan benar-benar mengetahuinya. Katakanlah “sesungguhnya pengetahuan tentang hati kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-‘Araf: 187)
Kiamat adalah sebuah kepastian dan karenanya kita sebagai hamba Allah yang telah bersumpah akan keesaan Allah hendaknya meningkatkan intensitas amalan dan ibadah sehingga meringankan beban-beban dosa kita saat masa perhitungan itu tiba.* (khazanah/mushalli)