Saudaraku yang saya cintai karena Allah..
.
Sungguh indah sebuah nasehat yang disampaikan oleh Al-allamah Abdul Aziz ibn Baz ketika ditanya oleh seorang pemuda tentang memakai sandal hanya sesisi. “Itu haram Ananda, sebagaimana yang termaktub dalam hadits shahih yang mana nabi melarang memakai sandal hanya sebalah” jawab beliau. “Kalau Cuma selangkah?” lanjut si penanya. Beliau pun tersenyum dan berujar lembut,
“Duhai Ananda, mari kita berjuang untuk tidak mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, walau hanya selangkah”.
.
Apa pelajaran yang bisa kita petik dari nasehat yang indah itu, agar jangan terbesit dalam hati kita sekecil apapun untuk berbuat kedurhakaan kepada Allah dan Rasul-Nya, agar kita jangan menyelisihi apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, walaupun perbuatan itu dalam pandangan kita kecil, walau hanya selangkah, walau hanya sebutir, walau hanya setetes, walau hanya sekilas, walau hanya sekejap mata.
.
Saudaraku…
.
Agar jangan kita beralasan dan memberi pembelaan terhadap kedurhakaan yang kita lakukan, “kan cuma satu tetes”, “kan cuma satu suapan”, “kan cuma satu kata”, “kan cuma sedikit”, kan cuman sekedar bla-bla dan lain-lain sebaginya. Yang ke semua itu mengindikasikan kita meremehkan kedurhakaan yang dilakukan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tahukah engkau saudaraku? Engkau adalah orang yang tertipu dengan harapan dan angan-angan kosong.
.
Bukan kah Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena memakan satu suapan yang dilarang!
.
Tahukah engkau bagian anggota tubuhmu bisa dipotong karena mencuri barang seharga tiga dirham.
.
Karena engkau menuduh satu kalimat yang tidak tidak pernah ada dilakukan saudaramu, engkau bisa diganjar hukum cambuk.
.
Punggungmu akan menerima pukulan cambuk akibat setetes minuman keras yang engkau teguk.
.
Bukankah seorang pezina diperintahkan untuk dirajam dan dibunuh secara terhina, karena memasukkan sebesar ujung jari kemaluannya.
.
Tak pernahkah kau dengar hadist nabi yang mengabarkan;
Seorang perempuan dimasukkan kedalam neraka karena hanya gara-gara seekor kucing
.
Hanya karena gara-gara satu kalimat yang tidak ia perhatikan dan tidak ia pedulikan secara serius, menjerumuskannya ke dalam neraka sejauh Barat dan Timur.
Hanya karena seekor lalat yang dikorbankan sebagai sesaji untuk persembahan kepada berhala, membuat ia dimasukkan kedalam neraka.
.
Sumber: Ahmad Bin Ismail Khan
Imam Ahmad rahimahullahu ‘anhu berkata: al-Walid telah bercerita kepada kami, ia berkata: Aku mendengar al-Auza’i berkata: Aku pernah mendengar Bilal bin Sa’id berkata:
لاَ تَنْظُرْ إِلَى صِغَرِ الْمَعْصِيَةِ وَلَكِنِ انْظُرْ مَنْ عَصَيْتَ
Janganlah engkau melihat kecilnya maksiat itu, namun cermatilah kepada siapa engkau bermaksiat?!
.
Oleh karena itu saudaraku, jangan pernah merasa aman dari akibat tindakan-tindakan yang sering kita anggap kecil padahal disisi Allah adalah besar, jangan merasa aman dari perbuatan maksiat.
.
Maka mari kita jaga diri kita agar tak mendurhakai Allah dan Rasulnya walau itu hanya perbuatan seujung kuku. Karena jangan lihat kecilnya kedurhakaan dan dosa yang kita lakukan, tapi lihatlah kepada Dzat yang kita bermaksiat kepada-Nya, yaitu Dzat Allah Yang Maha Besar. Bukankah kobaran api yang besar berasal dari percikan api yang kecil, kecilnya dosa bisa membinasakan jika dibiarkan dan dilakukan terus-menerus, maka jangan pernah anggap remeh kemaksiatan, dosa dan ke durhakaan yang kita lakukan kepada Allah dan rasul-Nya.
.
Allahu a’lam…