Seorang tokoh agama nekat mencabuli jemaat nya berulang- ulang kali setelah memberikan pencerahan berbentuk perhatian kasih sayang disalah satu tempat ibadah di Bekasi, Jawa Barat.
Aksi tak pantas ini dilakukan tersangka cukup lama hingga pada akhirnya korban yang berinisial CV hamil. Ironisnya, korban pencabulan itu masih berada di bawah umur, yaitu ketika ia masih berusia 13 tahun.
Komisioner KPAI Kota Bekasi Rury Arif mengatakan sang pendeta menggunakan modus sebagai gembala Tuhan untuk menyetubuhi korban.
Rury juga menambahkan peristiwa itu terungkap setelah CV yang kini berusia 15 tahun bercerita kepada keluarganya.
“Modusnya agar dilayani karena pelaku mengaku sebagai gembala Tuhan. Karena itu, korban dipaksa untuk melayani bahkan memberikan ancaman,” kata Rury.
“Korban cerita yang sebenarnya, bahwa yang menghamili adalah guru spiritualnya. Sekarang anaknya diadopsi oleh orang di Jawa Tengah,” tambahnya.
Lebih lanjut Komisioner KPAI Bekasi ini menjelaskan bahwa peristiwa memalukan itu terjadi pada Februari 2013 lalu. Korban yang merupakan jemaatnya disetubuhi di sebuah hotel kelas melati di kawasan Bekasi Timur.
“Awalnya ketemu di rumah makan, kemudian diajak ke hotel, lalu disetubuhi,” ucap Rury.
Selang beberapa bulan kemudian, CV mengeluh tak menstruasi. Setelah diperiksa, ternyata korban hamil. Mengetahui hal itu sang gembala Tuhan ini pun lantas menyuruh korban pergi ke Semarang, Jawa Tengah untuk berdoa dan berpuasa.
Mirisnya, kepergian korban ke Semarang tanpa sepengetahuan keluarga alias kabur. Atas pencabulan yang dilakukannya, pendeta bejat tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Lima bulan kemudian, CV pun melahirkan bayi laki-laki. Ternyata pelaku sudah menyiapkan orang untuk mengadopsi agar aksi bejat ini tidak terbongkar.
saat CV hilang pada tahun 2013 lalu, CV masih mengenakan seragam sekolah. Saat itu CV yang masih berusia 13 tahun berangkat sekolah seperti biasanya namun tidak pulang hingga keesokan harinya.
Keluarga yang sempat dibuat panik akhirnya melapor ke polisi, namun tak berapa lama, lewat Pesan singkat CV memberi kabar kepada keluarganya. CV mengabarkan bahwa ia baik-baik saja dan hanya ingin menenangkan diri.
Diketahui, pelaku yang kini berusia 57 tahun merupakan soerang pendeta yang sudah dipercaya oleh keluarga CV. Seakan boroknya tak mau diketahui keluarga CV, pendeta bejat itu terus menenangkan keluarga dan mengatakan bahwa CV pasti baik-baik saja seperti isi pesan singkat anak itu.
Namun, tak ada yang menduga bahwa kepercayaan mereka dikhianati sedemikian bejatnya oleh pelaku.
Atas aksi pendeta yang mencoreng nama baik umat Yesus Kristus ini, Ketua Majelis Persatuan Gereja Pantekosta Daerah, Pendeta Djuly Ardianto, mengatakan bahwa pendeta DM, 57 tahun telah dinonaktifkan oleh Majelis Gereja Pusat.
Kini kasus ini masih dalam penangganan pihak kepolisian. Meski begitu, pendeta mesum itu tetap tak mau bertanggung jawab, bahkan berkilah.
Ia berdalih kalau CV tengah mengandung anak iblis,sehingga CV diminta ke Semarang Jawa Tengah untuk disucikan di sebuah tempat.
(SUMBER: hello-pet.com)