![Pendeta misionaris STEPHEN TONG](https://baitulmaqdis.com/site/wp-content/uploads/2015/04/Pendeta-misionaris-STEPHEN-TONG.jpg)
![Pendeta misionaris STEPHEN TONG](http://baitulmaqdis.com/site/wp-content/uploads/2015/04/Pendeta-misionaris-STEPHEN-TONG.jpg)
Siapa yang tidak kenal dengan Pdt.DR.Stephen Tong. Seorang Pendeta berdarah daging China yang sudah melalang di Nusantara, konon telah mengkristenkan ribuan umat Islam. Sebagaimana disebutkan di wikipedia, Ia menjadi warganegara Indonesia dan saat ini tinggal di Jakarta dan sejak usia 17 tahun telah dipanggil untuk menjadi penginjil.
Hanny Kristianto seorang mantan penginjil terkenal di Nusantara membuat update status di akun facebooknya Hanny Kristianto menentang kegiatan Pdt.DR.Stephen Tong yang hari ini akan mengisi acara bertemakan “Kebaktian Pembaruan Iman Nasional” dan Bertobatlah Kenapa Harus Binasa? yang diadakan di Stadion Kridosono Jogjakarta, tepat hari ini kamis, 16 April 2015 jam 18.00 WIB.
Dalam status Hanny Kristianto itu menghimbau kepada seluruh Umat untuk menolak acara itu diselenggarakan di Jogjakarta, karena menurutnya Jogjakarta adalah kota berpenduduk mayoritas Umat Islam dan merupakan wilayah kesultanan Islam.
“Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan wilayah Kasultanan Islam, hak hak mayoritas Muslimin harus dihormati, begitu juga kami menghormati ketika kaum Muslimin dalam kondisi Minoritas (misal di bali dan sumatera),” tulis Hanny Kristianto yang kini setelah masuk Islam menjabat sebagai Sekretaris Jendral di Yayasan Mualaf Center yang dirintisnya.
Lanjut beliau : “bertahun tahun masyarakat tumbuh dengan Kearifan Lokal yg memang berbeda beda di setiap wilayah, sekarang ini muncul Provokator semacam stephen tong dan kroni kroninya, yang mencoba merusak tatanan itu, Targetnya adalah Kaum Mayoritas dianggap Intoleran dan Kaum Minoritas Merasa Tertindas, padahal kita tahu di Jogjakarta ini Masyarakat Beragama hidup dengan rukun dan damai.”
Tidak hanya itu Hanny juga melakukan upaya pelaporan kepada Kapolda DIY untuk menindak tegas kebohongan yang selama ini dilakukan oleh Pdt. Stephen Tong.
Hanny juga menganggap apa yang dilakukan oleh para penggagas acara kebaktian tersebut telah melanggar SKB 3 Menteri mengenai penyebaran agama.
Terakhir kali beliau menyampaikan pesannya, “Demi terus berlangsungnya kedamaian dan ketentraman Kehidupan Beragama di Jogjakarta, Maka dengan ini Kami MENOLAK acara tersebut dilakukan dengan terbuka dan ditempat umum yang Mayoritas Muslimin sehingga menimbulkan Potensi Kristenisasi, dan Kami Menghimbau agar acara tersebut Dibatalkan atau dipindahkan ke Gereja”. tulis beliau.
Admin berusaha mengkonfirmasi berita ini lewat ‘mbah’ Google, ternyata betul acara ini baru terupdate per tanggal 15 April 2015 di situs Jogjaupdate.com(Alkuin/BaitulMaqdis.com)