Peneliti aliran sesat Rumah Dakwah Riau, Roni Candra, mengungkapkan temuannya terkait dengan gerakan Kristenisasi yang dilakukan oleh para misionaris melalui penyebaran majalah “Menara Pengawal” dan majalah “Sadarlah” di Riau.
Diberitakan hidayatullah.com “Awalnya (14/03/2015) saya mendapat laporan dari relawan Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu), di Jalan Kuau, Kecamatan Sukajadi, tidak jauh dari kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Riau, ada 2 orang yang menyebarkan dua majalah tersebut,” papar Roni kepada hidayatullah.com.
Setelah mendapatkan info tersebut dirinya mendatangi tempat tukang jahit (xxx tailor, red), tempat majalah tersebut disebarkan.
“Datang 2 orang, 1 orang dengan postur China, 1 orang lagi postur pribumi dengan logat Jawa. Setelah itu, salah seorang di antara mereka menanyakan apa makna hidup dan manfaatnya percaya kepada Allah,” terang Roni yang juga Humas Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Riau.
Setelah itu, sambung Roni, mereka (para misionaris, red) mengeluarkan 2 jenis majalah, “Menara Pengawal” dan majalah “Sadarlah”, yang diberikan kepada para karyawan tukang jahit.
“Alhamdulillah, para karyawan tailor sadar jika 2 misonaris itu punya misi tertentu untuk mempromosikan ajaran Kristen sehingga dialog yang mereka coba bangun tidak digubrisnya,” ujar Roni, Sabtu (21/3/2015).
Ia mengungkapkan, kedua majalah tersebut diterbitkan oleh Watchover Bible and Tract Society of New York. Kedua majalah itu edisi Maret 2015.
Majalah-majalah itu memiliki motto “Untuk memberitakan kerajaan yehuwa”, yang diterjemahkan ke dalam 228 bahasa (termasuk bahasa Indonesia, red). Jumlah cetakan per edisi sebanyak 52.946.000 eksemplar.
“Mereka mengaku sebagai sekte saksi-saksi Yehuwa, dan alamat penyebaran majalah di PO Box 2105 Jakarta 10001,” ucap Roni.
Dalam boks redaksi disebutkan bahwa majalah tersebut memuliakan Allah Yehuwa, menghibur orang dengan kabar baik jika kerajaan surgawi Allah akan segera mengakhiri semua kejahatan dan mengubah bumi menjadi firdaus.
Majalah itu, lanjutnya juga membantu orang beriman pada Yesus Kristus yang telah mati supaya bisa memperoleh kehidupan abadi dan yang kini memerintah sebagai Raja Kerajaan Allah.
“Majalah ini terus terbit sejak 1879 M dan berpaut pada al-kitab,” kata Roni.
Dengan maraknya gerakan kristenisasi, Roni meminta kepada masyarakat agar senantiasa mawas diri serta menjaga keluarga supaya tidak terpengaruh. Sebab, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan jika penyebaran seperti itu juga banyak di tempat lain. (Alkuin/BaiutlMaqdis.com)
Sumber : Hidayatullah.com