Saat ini beredar medsos tentang kriatenisasi di car free day Jakarta. Kristenisasi dengan membagikan brosur dan mengajak ke gereja sebenarnya sudah lama terjadi. Saya tidak bisa menyalahkan umat kristiani. Tapi kita memang harus waspada membentengi umat. Kenapa kita tidak melakukan hal yang sama dengan mengajak mereka kepada Islam?
Kira-kira 24 tahun-an yang lalu adalah pengalaman pertama bertemu misionaris. Para penginjil ini menghampiri saya saat duduk-duduk diluar rumah. Padahal saat itu saya sedang berkumpul dengan redaksi majalah dakwah untuk pelajar. Mereka tidak mundur walaupun tahu saya bawa buku Nahjul Balaghoh dengan cover kaligrafi arab.
Saya terpesona oleh kegigihan mereka. Sampai tidak sempat “bales mengajak” mereka untuk ke masjid dan bertuker buletin dakwah yang kami buat. #nyeselnya tuh disini 🙂
Saat kuliah, seorang adik kelas melaporkan ada yang melakukan penginjilan di kampus. Dan saya segera mengajaknya diskusi agama di pelataran masjid kampus. Karena itu tempat paling tenang saat pagi. Saya minta dia promosi agamanya ke saya. Dan sebaliknya saya promosi Islam kepadanya. Diskusi berjalan berhari-hari. Hasilnya, Alhamdulillah mendapat hidayah Islam. Dia rajin ikut pengajian aqidah Islam dan jadi pengusaha majalah Islam.
Pernah seorang misionaris menantang debat terbuka. Bersama ketua Rohis Universitas kami menghadiri undangan tersebut dengan penuh hormat. Kemudian terjadilah diskusi yang mengasyikan. Rupa-rupanya dia cukup kewalahan dengan pertanyaan kami seputar ketuhanan Yesus, Trinitas, Penebusan Dosa. Karena tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, dia minta lain waktu untuk menghadirkan pendeta. Kami tidak keberatan permintaan tersebut. Kami tunggu diskusi selanjutnya. Tapi sampai saya wisuda tidak juga datang. Konon kata teman-teman kosnya, yang bersangkutan terlihat depresi setelah diskusi dengan kami.
Saya yakin banyak umat Islam yang mumpuni untuk mengajak mereka ke dalam pangkuan Islam. Jangan hanya menyalahkan. Menyebarkan kekesalan di medsos.
Pada kemana nih para mujahid dakwah Jakarta?
Oleh : Budi Hidayat
Sumber : PksPiyungan.org