Allah berfirman :
“Berikanlah kerabat dekat, orang miskin dan ibnu sabil hak mereka. dan jangan sekali-sekali bersikap tabzir, sesungguhnya orang yang suka bersikap tabzir adalah teman setan.”
(QS. al-Isra’: 26 – 27)
Analogi Matematis Boros Terhadap Nasi
Andaikan tiap orang menyisakan 1 butir nasi di piring setiap kali ia makan, maka setiap hari ia makan 3 x 1 = 3 butir nasi terbuang per orang.
Penduduk Indonesia kira-kira 250 juta orang x 3 butir = 750 juta butir nasi terbuang setiap harinya di Indonesia.
Setelah dihitung ternyata dalam 1 kg nasi berisi kira-kira 50.000 butir, maka 750 juta orang : 50 ribu butir = 15.000 kg atau 15 ton beras yang terbuang setiap harinya di Indonesia.What a waste !
Jika 1 kg beras cukup untuk makan 10 orang, maka 15 ton beras bisa memberi makan 150.000 orang.
Andai ada 6,5 milliar penduduk dunia atau 50 % yang makan nasi dan tiap orang membuang 1 butir nasi setiap kali ia makan, maka ada 195 ton beras terbuang setiap harinya.
Jumlah yang sebenarnya cukup untuk memberi makan 1,95 juta orang. Ironisnya, menurut FAO-PBB di dunia ini ada 40 ribu orang meninggal dunia setiap harinya karena kelaparan.
Pertanyaannya : Berapa butir nasi yang anda buang / terbuang setiap kali makan ?
Anda dapat membantu mencegah krisis pangan dunia, dengan menghargai setiap butir nasi di piring anda. Mari sebarkan imbauan ini ke seluruh dunia untuk mencegah krisis pangan yang mungkin mengancam masa depan anak cucu.
KISAH MENGHARGAI TIAP BUTIR NASI
Jerman adalah sebuah negara industri terkemuka. Di negara seperti ini, banyak yang mengira warganya hidup foya-foya. Ketika saya tiba di Hamburg, saya bersama rekan-rekan masuk ke restoran. Kami lihat banyak meja kosong. Ada satu meja di mana sepasang anak muda sedang makan. Hanya ada 2 piring makanan dan 2 kaleng bir di meja mereka. Saya bertanya dalam hati apa hidangan yang begtu simple dapat disebut romantis dan apakah si gadis akan meninggalkan si pemuda kikir tersebut?
Kemudian ada lagi beberapa wanita tua di meja lainnya. Ketika makanan dihidangkan, pelayan membagi makanan tersebut dan mereka menghabiskan tiap butir makanan yang ada di piring mereka.
Karena kami lapar, rekan kami pesan lebih banyak makanan. Saat selesai, tersisa kira-kira sepertiganya yang tidak dapat kami habiskan di meja. Begitu kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yang dari meja sebelah berbicara pada kami dalam bahasa Inggris, kami paham bahwa mereka tidak senang kami memubazirkan makanan.
“Kami yang bayar kok, bukan urusan kalian berapa banyak makanan yg tersisa,” kata rekanku pada para wanita tua tersebut. Wanita-wanita itu meradang. Salah satunya segera mengeluarkan HP dan menelpon seseorang.
Beberapa saat kemudian, seorang lelaki berseragam sekuriti (keamanan) pun tiba. Setelah mendengar tentang sumber masalah pertengkaran, ia menerbitkan surat denda Euro 50 pada kami. Kami semua terdiam. Petugas tersebut berkata dengan suara yang galak,
“PESAN HANYA YANG SANGGUP ANDA MAKAN, UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORANG LAIN DI DUNIA YANG KEKURANGAN. KALIAN TIDAK PUNYA ALASAN UTK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TERSEBUT.”
Pola pikir dari masyarakat di negara makmur tersebut membuat kami semua malu benar, KAMI SUNGGUH HARUS MERENUNGKAN HAL INI. Kita ini dari negara yang tdk makmur-makmur amat. Untuk gengsi, kita sering pesan banyak dan sering berlebihan saat menjamu orang.
PELAJARAN INI MENGAJARI KITA UNTUK SERIUS MENGUBAH KEBIASAAN BURUK KITA.
“MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY” (UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA).
Jadi mari mulai mengurangi sifat tabzir ( pemborosan ), karena uang memang milikmu, tapi sumber daya alam itu milik Allah untuk semua makhluqnya, terutama manusia. Jangan lupa menghabiskan tiap butir nasi yang telah kita ambil, Rasulullaah Saw bahkan menganjurkan kita untuk menjilati sisa-sisa makanan yang ada di jari jemari kita, karena keberkahan mungkin saja ditemukan dari butir-butir terakhir tersebut.
Seperti Inilah Islam Mengajarkan
Dalam sabda Nabi Saw :
“ Dan Janganlah kamu sekalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.“(QS. Al-An’am/6:141)
Dan Mubazir adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam islam, bahkan diidentikkan sebagai saudara setan.
Sebagaimana firman Allah yang Artinya : “Berikanlah kerabat dekat, orang miskin dan ibnu sabil hak mereka. dan jangan sekali-sekali bersikap tabzir ( pemborosan ), sesungguhnya orang yang suka bersikap tabzir adalah teman setan.” (QS: Al-Isra : 26-27)
Dari Jabir katanya, Rasulullah SAW menyuruh membersihkan sisa makanan yang di piring maupun yang di jari seraya bersabda: “Sesungguhnya kalian tiada mengetahui di bagian manakah makananmu yang mengandung berkah”.(HR. Muslim)
Dan dalam Sabda nabi :
“Barangsiapa makan sampai kenyang, sementara tetangganya merintih kelaparan, maka ia bukan termasuk golonganku”.
Lebih lengkap adab-adab Makan sesuai apa yang sudah diajarkan oleh Islam klik di sini.
Jika anda mempelajari adab-adab Islam dalam seluruh aktivitas hidup anda, maka akan anda akan sampai pada kesimpulan bahwa Islam memiliki nilai jiwa sosial yang tinggi. Islam sangat rinci mengatur aktivitas kehidupan kita, tujuan satu, agar umat manusia dapat hidup sejahtera aman dan sentosa. (Alquin/BaitulMaqdis.com)