(Baitulmaqdis.com) Ajaran Yesus Dalam Mengurus Jenazah
Setiap makhluk yang bernyawa tentu akan menemui kematian, kamatian adalah perkara yang diyakini semua orang dan semua penganut agama, bahkan orang atheis pun meyakini adanya kematian. Namun pembahasan kali ini bukanlah mengenai kematian itu sendiri, akan tetapi membahas tentang jenazahnya. Setiap agama mempunyai cara mengurus jenazah yang berbeda, walaupun terkadang perbedaannya sedikit, mulai ada yang dikafani, di kenakan jas, dibakar, dikubur dan lain-lainnya.
Islam sebagai agama yang paling manusiawi dan sebagai agama yang paling benar,telah memberikan syari’at tentang pengurusan jenazah, apa yang harus dilakukan ketika jenazah baru meninggal, sampai jenazah dikuburkan dan lain-lain. Dalam Islam disyariatkan untuk mengkafani jenazah, mengkafani adalah membungkus jenazah dengan kain kafan atau dikenal dengan kain mori dengan cara dan metode yang sudah ditentukan, kemudian dishalatkan dan dikuburkan. Dan cara-cara seperti inilah yang diajarkan oleh para Nabi dan rasul.
Nabi dan rasul semuanya dalam mengurus jenazah memakai cara ini, yaitu mengkafani dan menguburkan jenazah. Mengkafani jenazah bukan hanya ajaran Nabi Muhammad saw, bahkan ajaran para nabi sebelumnya, hal ini karena ajaran Nabi Muhammad adalah terusan dan penyempurna dari ajaran para nabi dan rasul sebelumnya. Yesus (Nabi Isa as) misalnya, beliau mengajarkan kepada para pengikutnya dalam urusan mengurus jenazah, dengan cara dikafani dan dikuburkan, sebagaimana yang tertulis dalam Bible Perjanjian Baru (New Statement/العهد الجديد ) :
“Jenazah yang dikubur harus dibungkus dengan kain kafan (dikafani), bukan dipetikan. Sesuai dengan teladan Yesus bahwa jasad yang dikubur harus dikafani” (Matius 27:59, Lukas 23:53, Yohanes 20:6, Markus 15:46)
Dan juga kesaksian ketika Yesus (Nabi Isa as) dengan izin Allah mampu menghidupkan Lazarus :
“Lazarus ketika mati dikubur dan dihidupkan oleh Yesus DENGAN IZIN ALLAH juga memakai kafan” (Yohanes 11:44)
Jadi para pengikut Yesus terdahulu dan juga murid-murid setia Yesus dalam mengurus jenazah adalah dikafani dan dikuburkan, seperti ajaran nabi penerusnya yaitu Nabi Muhammad. Bukan dengan cara dibalsam, dikenakan jas kemudian dimasukkan kedalam peti, dan bukan pula diletakkan dalam rumah-rumahan atau dibukit batu seperti yang dilakukan oleh sekelompok Kristen di Tana Toraja dan lainnya.
Darimanakah ajaran membalsan, mengenakan jas dan memasukkan jenazah kedalam peti? Yang pasti itu bukan ajaran Yesus, karena dahulu dizaman Yesus belum ada jas dan juga Yesus tidak pernah mengajarkan yang demikian. Bahkan apa yang diajarkan Yesus sama dengan apa yang diajarkan oleh nabi penerusnya, Nabi Muhammad. Usut punya usut ternyata pembalsaman jenazah itu berasal dari tradisi Mesir kuno dan juga bangsa Asiria, Persia dan juga orang-orang Skit, bukan dari ajaran Yesus sendiri, lantas umat Kristiani mengikuti ajaran Yesus atau mengikuti adat-adat yang bertentangan dengan ajaran Yesus?. Oleh sebab itu jika ada yang mengkau cinta Yesus maka wajib baginya masuk Islam, karena Islam adalah ajaran dari Allah, tuhannya Yesus, dan ajaran yang dibawa oleh Muhammad, nabi penerus misi Yesus.
Oleh : A.D Ulinnuha Arwani