Oleh Ust. Farid Ahmad Oqbah. M.A
BAITULMAQDIS.COM, Alhamdulillah wassalaamu ala rasulillah, wa ala aalihi wa man waalah
Segala puji hanyalah bagi Allah dan keselamatan kepada Rasulullah dan atas orang-orang yang berwali kepada beliau.
Kita aslinya adalah penduduk surga, tetapi karena kesalahan satu pelanggaran Allah turunkan umat manusia ini ke dunia dan kita diberikan ujian-ujian dalam kehidupan dunia ini untuk supaya kita kembali ke surga itu dengan seutuhnya, setelah melalui proses ujian.
Karena itu Allah berikan kepada kita perangkat, pedoman-pedoman supaya kita benar. Karena itu Allah ingatkan kepada kita dalam surat Al-‘Araf ayat 56:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Nasehat Allah kepada kita sebagai umat manusia “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya”. lihatlah kehidupan dunia ini yang begitu indah. langit yang begitu sempurna, ciptaan-ciptaan Allah yang begitu luar biasa.
Sekarang kita lihat lapisan ozon yang berlubang. Lihatlah kedidupan manusia yang merusak sana sini. Apa yang terjadi karena tamaknya manusia. Mereka melanggar ketentuan-ketentuan Allah. Karena itu, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya”
Kerusakan terjadi karena dua sebab:
Pertama, karena larangan-larangan Allah di langgar oleh manusia, apapun larangan tidak terkecuali, apakah itu berkaitan dengan hak Allah atau hak dengan orang tua atau hak manusia atau hak alam semesta ini. bila itu dilanggar maka terjadilah kerusakan.
Kedua, disebabkan karena mereka melanggar atau meninggalkan perintah-perintah Allah, Allah menegaskan kita berbuat adil, berbuat adil kepada siapa saja. sampai kepada musuh sekalipun kita disuruh berbuat adil.
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. sampai kepada musuh kita disuruh berbuat adil, makanya keadilan ini adalah milik umat manusia.
“Keadilan”, Orang berbicara keadilan tapi tidak tau maknanya apa. Keadilan yang pertama adalah tunaikan hak Allah, baru tunaikan hak-hak manusia yang lainnya dengan itu maka kita akan menegakkan kebenaran, dan kebenaran adalah universal. Milik umat manusia dan disana adalah keadilan. Maka jika kita hanya berharap keadilan dari manusia yang hanya kita dapatkan adalah kekecewaan, tetapi ketika kita mengharapkan keadilan Allah maka itu yang seharusnya kita peroleh dan itu yang akan membahagiakan manusia.
Karena itu, inilah yang kemudian kita bawa kepada umat manusia, “Janganlah membuat kerusakan dimuka bumi, tegakkan perintah-perintah Allah, tinggalkan larangan-larangan-nya, mari kita menjadi hamba-hamba Allah yang baik untuk dirinya dan baik kepada orang lain termasuk baik kepada alam semesta.
Semoga ini bermanfaat buat kita sekalian.
editor: Mushalli