Peta kristenisasi Di Kabupaten Lamongan
(baitulmaqdis.com) Kabupaten Lamongan, mungkin ketika anda mendengar nama ini yang terbayang dibenak anda adalah soto, wingko, pecel lele atau bahkan WBL (Wisata Bahari Lamongan). Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa umat islam di wilayah yang mempunyai luas kurang lebih 1.812,80 ini sedang menghadapi problem yang serius, yakni pemurtadan.
Pemurtadan yang dilancarkan oleh para Misionaris atau yang sering disebut dengan istilah Kristenisasi sudah lama menyatroni wilayah ini, bahkan sudah semenjak puluhan tahun lalu. Tercatat dari data BPS tahun 2012 di salah satu kecamatan di kabupaten lamongan, tepatnya kecamatan bluluk yang kami peroleh bahwa jumlah pemeluk agama kristen teratat lebih dari 200 jiwa, dan menurut salah seorang tokoh masyakarat bahwa kristenisasi di daerah ini sangat masiv dari tahun ke tahun dan pada tahun ini hampir mencapai 300 jiwa.
adapun peta sederhana kristenisasi di wilayah Lamongan adalah dapat kami gambarkan sebagai berikut:
1. Wilayah Selatan yang meliputi daerah Bluluk, Sukorame, Modo, Ngimbang, Sambeng dan sekitarnya. Daerah ini merupakan daerah paling rawan selain kondisi masyarakat yang minim pengetahuan agamanya, daerah ini juga dekat dengan pusat GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) yang berpusat di daerah Mojowarno, Kabupaten Jombang. Kristenisasi didaerah-daerah ini mengunakan metode klasik, yakni pendekatan ekonomi, pendidikan dan kawin silang. Bahkn penelusuran yang kami lakukan banyak medapati satu keluarga berbeda agama.
2. Wilayah Tengah yang meliputi daerah Turi, Babat, Pucuk, Kalitengah, Glagah, Deket dan lainnya. Di daerah-daerah ini kristenisasi tidak begitu eksis, namun diwilayah tengah ini terdapat sebuah desa dengan tiga agama, Kristen, Islam dan Hindu. Di Wilayah ini banyak didapati para kendaraan bermotor yang terdapat logo salibnya.
3. Wilayah Utara yang meliputi Laren, Solokuro, Brondong dan Paciran. Daerah ini termasuk daerah basis terkuat islam di Lamongan, bahkan hampir setiap desa ada pondoknya. Kristenisasi didaerah inipun hampir tidak kelihatan. Namun sebagaimana yang difirmankan Allah bahwa orang yahudi dan orang nasrani tidak akan ridho kepada kita umat islam sampai umat islam mengikuti mereka. Di Daerah ini terdapat banyak pabrik-pabrik milik luar negeri yang notabennya pemiliknya adalah non muslim, mulai dari perbatasan dengan Gresik disebelah Timur, sampai perbatasan dengan Tuban di sebelah barat sangat banyak pabrik milik non muslim.
Menurut Ustadz Mudzakkir Husain. Spd.I ssalah seorang aktifis dan sekaligus da’i dari yayasan Baitul Maqdis, terapat benang merah kristenisasi dari Lawang batu Malang, menuju Mojokerto dan Jombang kemudian sampai di daerah Lamongan.
Data di atas sebagai gambaran bahwa umat islam dimanapun berada sedang dikepung oleh berbagai kekuatan hitam, baik pemurtadan atau aliran sesat. Bukan hanya didaerah Lamongan tentunya, banyak daerah-daerah yang termasuk radius rawan pemurtadan, diantaranya adalah Salatiga, Gunung Kidul, Waingapu NTT, Tapanuli, Sintang dan lain-lain. (A.D Ulinnuha Arwani/Baitulmaqdis.com)