![151228191056-ratusan-terompet-berbahan-dasar-alquran-beredar-di-kendal-dan-solo](http://baitulmaqdis.com/site/wp-content/uploads/2015/12/151228191056-ratusan-terompet-berbahan-dasar-alquran-beredar-di-kendal-dan-solo.jpg)
BaitulMaqdis.com – Berawal dari laporan seorang tokoh masyarakat perihal terompet berbahan sampul Al-Qur’an di sebuah minimarket di Kendal, polisi melakukan pendalaman.
Berdasarkan penyelidikan Polda Jateng, terompet dengan sampul warna hijau bertuliskan Kemenag RI tahun 2013 dan kaligrafi Arab bertuliskan lafadz Al-Quranul Karim tersebut dibuat oleh seseorang di daerah Solo.
“Pembuatnya dari Solo, pelakunya sudah diamankan Polda Jateng,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, Senin (28/12).
Meski diproduksi di Solo, terompet yang sedianya dijual menjelang pergantian tahun itu didistribusikan melalui sebuah gudang di kawasan Wijaya Kusuma, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Selain itu, Polda Jateng juga menyita 2,3 ton kertas bekas sampul Al-Qur’an, yang dianggap menjadi bahan baku produksi terompet.
“Sebanyak 2,3 ton kertas yang merupakan bekas sampul bertuliskan Arab sudah kami sita di Klaten,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Aloysius Liliek Darmanto, Semarang, Jawa Tengah pada Senin malam.
Tak Hanya di Kendal
Terompet yang pertama kali ditemukan oleh Kyai Kresno Abrory pada Ahad sore (27/12) itu bukan hanya tersebar di Kendal. Tetapi kawasan pantura, Kota Pekalongan, Demak, Batang, serta wilayah Klaten dan Wonogiri juga menjadi daerah distribusi penjualan.
Di Pekalongan, ada 317 terompet yang berhasil diamankan Satreskrim Polresta Pekalongan, Senin (28/12). “Kami amankan saat mobil pemasok terompet mulai melakukan penarikan di Alfamart Kraton, Kota Pekalongan. Terompet itu hasil penarikan di wilayah eks Karesidenan Pekalongan, termasuk Batang,” kata Kasat Reskrim Polresta Pekalongan AKP Supadi.
Pihak Coorporation Communication PT Alfamart Wilayah Jawa Tengah, Eko Mujianto, mengaku langsung menarik terompet-terompet itu setelah mendengar kabar tersebut. Meskipun, sebagian sudah ada yang laku.
Eko memastikan semua produk terompet telah ditarik dari peredaran di Jawa Tengah. Dia mencatat, lebih dari 14.000 unit ditipkan oleh suplier. “Saat ini suplier telah diperiksa pihak kepolisian,” katanya.
[SUMBER: KIBLAT.NET]