BaitulMaqdis.com – Berikut klarifikasi dari Ko Hanny Kristianto kepada Prof Din Syamsudin terkait isu yang beredar bahwa Prof Din Syamsudin memperbolehkan mengucapkan selamat natal. Berikut tulis beliau di akun facebook pribadi Ko Hanny Kristianto :
“Tidak benar, tidak benar kalau Prof. DR. Din Syamsuddin, MA memperbolehkan seluruh/semua umat Islam, mengucapkan selamat Natal..
Demikian hasil tabbayun dan klarifikasi saya langsung dengan pak Din Syamsuddin, dihadapan seluruh anggota pengajian komunitas Orbit Lintas Profesi semalam yang dihadiri oleh tokoh – tokoh nasional, artis, pejabat, pengusaha, alim ulama, dan lainnya.
Pemberitaan miring ini sengaja dibesarkan apakah untuk menghilangkan aktor intelektual dan menutupi tindakan terorisme pembakaran gedung gubernur dan mobil polisi di Kaltara? Atau menutupi berita lainnya?
Wallahualam..
Mari mengambil pelajaran dan hikmah dari pemberitaan negatif khususnya media liberal dan sebagai sesama muslim jangan sampai menjadi fitnah terhadap pak Din Syamsuddin:
Media dan sosial media adalah pedang bermata dua, bisa membawa ke surga atau ke neraka.
Salah satu ciri atau baik nya seseorang adalah meninggalkan hal-hal yg sia sia. Misal: gosip, ha ha hi hi…
Hasan Al Basri rhm berkata: Salah satu tanda Allah berpaling dari kita adalah Allah Ta’ala akan tinggalkan kita dan membiarkan kita sibuk melakukan hal hal yg tidak bermanfa’at.
Semua akan dicatat oleh Malaikat (QS Al Infithor 12).
Jangan komentar bila kita tidak mengerti, lebih baik diam. Karena apapun komentar kita maka akan dihisab..
Niatkan karena Allah semata, niatkan untuk dakwah.
Ulama memberikan 3 syarat dan adab membuat status dan komentar:
a. Niat harus karena Allah.
b. Yang kita sampaikan harus benar dari sisi materi/isi dan cara penyampaiannya (QS Al Hujurat 56).
C. Jika kita terima info/artikel jangan langsung di copas apalagi disebarkan, namun Tabayyun atau crosscheck terlebih dahulu.
– Harus di cek dahulu bila pemberi berita nya fasik
– Berita nya fasik walau mungkin saja pelaku nya orang sholeh / sholehah.
Harus dengan bahasa yg terbaik. Tidak ada emosi dan tidak ada intonasi. Efeknya positif atau bisa menekan kemudharatan yg ada disitu.
Harus dibedakan ranah publik atau yg pribadi/rahasia. Mana yg bisa di share dan mana yg tidak. Jika rahasia maka tidak boleh di share. Haram hukumnya.
Tidak semua yg kita dengar kita sampaikan. Filter dahulu.
Nabi bersabda : “Cukuplah dikatakan pendusta bila setiap yang kita dengar disampaikan. (HR Muslim)
Hati hati dengan Ghibah. Bersihkan SosMed kita dari ghibah (QS Al Hujurat 12)
Orang yg ghibah maka di hari kiamat akan diberikan bangkai manusia dan harus di habiskan. (HR Ibnu Abbas)
Waspada dengan fitnah di SosMed kita. Jangan urus orang lain, urus diri kita dahulu (QS Al Maidah 41-42). Jangan ikuti berita berita fitnah. Waktu kita akan habis hanya utk hal yg belum tentu benar.
Hati hati memberikan komentar di SosMed.
Jangan mencela saudara anda karena dosa dosa nya sedangkan dia telah bertaubat, karena anda akan dijerumuskan Allah ke dalam dosa tersebut sebelum anda mati.
Jika ada seseorang mencela anda karena dia tahu aib aib kita maka jangan dibalas walaupun tahu aib aib nya. Karena cukuplah caci maki dia kepada kita akan membuat dia terkena bencana dari Allah Ta’ala.
Masalah masalah besar yg berkaitan dengan umat dengan isu nasional dikembalikan kepada ulama, kepada ulil amri. Kadang kita merasa benar lebih pintar dan bahkan mendahului Allah. Istigfarlah..
Agar kita benar benar mendapat pahala dakwah, maka ada kaidah yg perlu diperhatikan:
– Selektiflah dalam memilih artikel dan juga penulisnya, sesuai dengan para ulama. Secara ilmu dia ikhlas dan secara ahlak dia baik.
Pilih pilah dan jangan terima atau ambil dari semua nya.
– Jika dapat artikel, baca terlebih dahulu. Periksa kebenarannya.. Jangan langsung share.
– Ilmu tersebut sebelum di share kita amalkan terlebih dahulu.
– Tidak semua artikel yang benar kita share.
Harus dipilih artikel yg mana dan untuk audience dan pembaca yg mana.
Semoga bermanfaat dan dapat kita ambil ibrohnya..
Apakah kita selama ini tanpa disadari atau mungkin malah disengaja mencari celah, salah dan kelemahan saudara kita?
Sebaliknya, orang yang mencintai saudara seimannya akan menutupi kesalahan dan melengkapi kekurangan dengan kelebihannya untuk Allah semata..
Mari bertaubat kepada Allah, karena kita pasti tidak luput dari salah dan khilaf, saling memaafkan dan memahami ketidaksempurnaan diri sendiri..
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, bahwasanya Nabi SAW bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الإِيمَانِ فَلْيُحِبَّ الْعَبْدَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ .
Barang siapa yang ingin merasakan kelezatan iman, maka mestilah ia mencintai seseorang, tidak dicintainya melainkan karena Allah ‘Azza wa Jalla.
Rasulullah SAW bersabda,
إن حول العرشِ مَنابِرَ من نورٍ، عليها قومٌ لِبَاسُهم نورٌ، ووجوهُهم نورٌ، ليسوا بأنبياءَ ولا شهداءَ، يَغبِطُهم النبيُّونَ والشهداءُ. فقالوا: انعَتْهم لنا يا رسول الله. قال: هم المتحابُّون في الله، والمتآخون في الله، والمُتزاوِرُون في الله .
“Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Beritahukanlah sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah.” (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat)
Allah yubaarik fiik ikhwah fillah..
Wabillahi hidayah wal taufik..
Hanny Kristianto (BuKaN UsTaDz)
sumber : Fb Hanny Kristianto