BaitulMaqdis.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyesalkan pembakaran gereja di Desa Sukamakmur Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil pada Selasa, 13 Oktober 2015.
“Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia sangat menyesalkan pembakaran rumah ibadah oleh orang tidak bertanggung jawab,” kata Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat, Dr. H.Yusnar Yusuf MS pada konferensi pers di Gedung MUI, Jl.Proklamasi no.51, Jakarta, pada Rabu (14/10).
MUI juga mendesak aparat penegak hukum, melakukan proses penegakan hukum dan penindakan terhadap oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.
“MUI menghimbau semua pihak untuk tetap tenang sambil dan tidak terpancing dengan kasus tersebut, sambil menunggu proses hukum oleh Polri,” ujar Yusnar.
MUI juga menghimbau kepada penganut semua agama di Indonesia untuk mematuhi segala perangkat hukum dan peraturan yang mengatur tentang kerukunan antar umat beragama.
“MUI menghimbau tokoh-tokoh bangsa dan seluruh lapisan masyarakat agar suasana harmonis dan saling menghargai.
“Sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” tandas Yusnar.
Sementara itu, perwakilan PDHI, Parwata menilai harapan berakhirnya peristiwa kekerasan agama telah berulangkali diungkapkan. Namun, nampaknya belum menjadi yang terakhir.
Untuk itu, dia berharap, semua umat beragama agar menempatkan keharmonisan menjadi puncak keberadaban.
“Ketika kebenaran tidak disampaikan secara bijak, maka tidak akan tercapai keharmonisan,” ujarnya.
Selain itu, perwakilan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Jerry Sumampouw menyampaikan keprihatinan dengan apa yang terjadi di Aceh Singkil.
Menurut dia, harusnya peristiwa itu bisa diantisipasi sebelumnya. Sebab sejak awal sudah ada rangkaian peristiwa yang dapat dibaca.
“Kami juga menyatakan kekecewaan kepada pemerintah dan aparat padahal massa sudah memberikan ultimatum batas waktu,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengaku heran mengapa peristiwa itu tetap bisa terjadi.
“Kita berharap pemerintah untuk menyelesaian kasus itu,” ucap Jerry
Dalam kesempatan itu, turut hadir Wasekjen dan pengurus MUI, Amirsyah Tambunan, Maman Abdurahman, Nadjamudin, perwakilan dari Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Jerry Sumampouw, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Parwata dan Walubi, Suhadi.
(Sumber: kiblat.net)