BaitulMaqdis.com – Sempat dirilis sebelumnya oleh BaitulMaqdis.com tentang kondisi kaum muslimin yang menjadi minoritas di dusun Puyang desa Tajuk kecamatan Getasan kabupaten Semarang. Baca Dusun Puyang Dari Mayoritas Menjadi Minoritas. Sebagaimana yang telah dituturkan oleh narasumber bapak Budi serta kakek Panut ayah kandung beliau sebagai warga setempat yang muslim kepada tim investigasi kami perihal eksistensi kaum muslimin di dusun tersebut yang hanya segelintir saja tidak lebih dari 14 orang dari jumlah total 170an penduduk itupun 2 KK (kepala keluarga) sebagai pendatang dan sudah termasuk anak-anak pula.
Beliau menceritakan bagaimana di dusun mereka tidak terdapat rumah ibadah bagi kaum muslimin meskipun minoritas sehingga guna menjalankan ritual ibadah harian semisal shalat lima waktu mereka harus cukup puas untuk menunaikannya di dalam rumah masing-masing sementara ketika hendak melaksanakan kewajiban ibadah shalat Jum’at ataupun shalat terawih berjama’ah selama bulan Ramadhan mereka harus rela untuk pergi ke masjid di kampung sebelah.
Bapak Budi mengatakan, “dalam hati rasanya ada rindu, iri serta harapan bagaimana kami sekeluarga selama ini harus beribadah sendirian di rumah masing-masing sementara anak-anak kami ketika hendak mengaji harus pergi dulu ke masjid kampung sebelah”.
“Mengapa kami tidak dapat menjalankan ibadah secara berjamaah seperti tetangga kampung sebelah yang dapat meramaikan masjid mereka dengan shalat berjamaah, pengajian atau kegiatan-kegiatan lainnya terlebih-lebih kalau sudah datang bulan Ramadhan mas sangat lebih terasa lagi”, tandas bapak Budi kepada tim investigasi kami.
Namun alhamdulillah gayung bersambut atas izin Allah Ta’ala harapan bapak Budi yang mewakili aspirasi dari kaum muslimin yang masih minoritas di dusun Puyang agaknya bukan sekedar angan-angan belaka dan akan segera terwujud insya Allah. Karena akhirnya hal ini mendapatkan respon dari beberapa pihak termasuk juga saudara-saudara seiman dari kampung-kampung sekitar yang kemudian menarik simpati dan antusias mereka untuk turut andil dalam memikirkan nasib umat Islam minoritas dusun Puyang dusun yang masih bersebelahan dengan kampung mereka.
Bapak Budi menyampaikan, “alhamdulillah mas beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pertemuan antar warga muslim dari berbagai elemen termasuk tokoh, remaja juga pemuda di desa Tajuk guna membahas tentang pembangunan mushalla di dusun kami”.
Dari keterangan yang beliau berikan bahwa sejauh ini tahap awal perencanaan pembangunan telah dimulai dengan rencana anggaran mencapai tiga puluh juta rupiah belum termasuk batako, keramik, cat, karpet dan genteng sementara dana yang telah terkumpul dari hasil swasembada masyarakat baru mencapai lima juta rupiah serta bahan material berupa satu rit pasir.
Beliau kemudian menambahkan, “ya minta doa serta dukungannya baik berupa moril maupun materi dari seluruh kaum muslimin guna mempelancar pembangunan mushalla kami mudah-mudahan yang selama ini kami cita-citakan segera dikabulkan oleh Allah Ta’ala dan menjadi kenyataan amin”.
Bagi pembaca yang ingin bertisipasi bisa menghubungi 081330000265 (WA) 0853 1091 1829 (sms/telp) TELP 021 87702911
REK : Bank Syariah Mandiri 7015 099 369 An. Yayasan Baitul Maqdis
Banyak sedikit uluran kepedulian kita pastinya sangat bermakna bagi mereka…
(Kang_CP/BaitulMaqdis.com)