Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Isma’il bin ‘Ulayyah dari Khalid Al Khaddza` dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy’ats dari Syaddad bin Aus dia berkata, “Dua perkara yang selalu saya ingat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya selalu bersikap baik terhadap setiap sesuatu, jika kamu membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan pisaumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu.” (HR. Muslim).
Seruan Nabi SAW di dalam hadits tersebut jelas mengajak kita untuk berbuat ihsan dalam segala hal, bahkan dalam hal penyembelihan dan berburu. Salah satu perbuatan ihsan adalah tidak membuat sedih atau mendzalimi binatang sembelihan. Dersikap lembut dalam penyembelihan dapat dilakukan dengan cara menajamkan ujung mata pisau atau alat sembelihan dengan tujuan agar hewan sembelihan tidak merasa takut, sedih, dan menderita sebelum mati. Bahkan, kalau bisa koita mempercepat proses penyembelihannya.
Allah SWT tidak menyukai hambanya yang memakan hewan yang tidak disebutkan nama-Nya dalam penyembelihan, di samping untuk melindungi kesehatan manusia dan menghormati hewan. Sejumlah perusahaan di beberapa Negara menyembelih hewan ternak untuk dikonsumsi, tetapi cara penyembelihannya tidak sesuai dengan ajaran syari’at Islam, sehingga tidak boleh dikonsumsi. Siapapun yang hendak makan daging sembelihan, hendaknya menyembelih dengan menyebut nama Allah SWT.
Beberapa buku kesehatan dan penulis Barat yang melakukan penelitian terhadap daging memandang aneh cara penyembelihan umat Muslim yang mempunyai kemiripan dengan umat Yahudi. Alasannya karena mereka ingin memecah belah agama ini dengan agama yang lainnya. Mereka juga berkeberatan denan konsep bahwa satu agama menggantikan agama yang lain (baca: Kristen mengganti ajaran Yahudi, sementara Islam mengganti ajaran Ktristen dan Yahudi). Setelah melakukan penyelidikan, mereka menemukan bahwa kedua agama tersebut sama-sama menyebutkan nama Allah untuk penyembelihan hewan.
Untuk kesempurnaan cara penyembelihan, yang harus dilakukan adalah dengan mengikat ujung kepala binatang kemudian melakukan pemotongan pada empat begian sekitar leher, yaitu pemotongan pembuluh darah urat leher (jugular V), pembuluh nadi leher (carotid A), tenggorokan, dan saluran pernapasan yang gunanya untuk membersihkan darah
Mugkin dirangkuman perbedaan dua cara tersebut. Ada cara menyembelih hewan teranak yang tidak disebutkan oleh orang-orang Barat di dalam buku-buku mereka. Cara itu adalah menghadap kiblat saat menyembelih. Sedangkan tata cara orang Yahudi menyembelih hewan yaitu menggunakan gir yang tajam, harus ada pendeta yang menyaksikannya dan membentangkan hewan sembelihan guna meniriskan darahnya hingga tetes terakhir. Orang-orang Yahudi tidak menggunakan pisau dalam penyembelihan. Cara mereka berbeda sekali dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam menyembelih.
Rasulullah SAW menganjurkan merawat dan memperlakukan dengan baik hewan sebelum disembelih. Hal ini bertujuan untuk menggembirakan hewan sembelihan. Selain itu, hewan tersebut tidak boleh diperlihatkan pisau, darah, dan hewan yang sudah disembelih dihadapan matanya. Sebelum disembelih, hewan itu harus diberi makan, minum, dan diperlakukan dengan baik. Namun disisi lain, banyak terjadi perlakuan tidak layak terhadap hewan sembelihan di rumah-rumah jagal, khususnya di Barat. Mereka mematikan hewan itu dengan sengatan listrik, pembiusan, pemukulan dengan benda tumpul, penghancuran kepala, otak kecil, dan tengkorak belakang dengan benda tajam.
Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa hormone rasa takut (khususnya adrenalin) hewan sembelihan dapat merusak rasa dagingnya setelah disembelih. Sebaliknya, perawatan hewan dan menghibur hewan sembelihan dapat mengembalikan hormon tersebut ke tempatnya. Selain itu juga, hewan sembelihan dapat mengerahkan seluruh kekuatannya saat disembelih karena pendarahan dan keluarnya roh yang diiringi dengan tirisnya seluruh darah akibat disembelih dagingnya pun menjadi padat.
Penelitian ilmiah Barat tidak ada yang mengatakan bahwa menyembelih dengan cara Islam itu menyakiti hewan, bahkan mereka mengatakan bahwa cara-cara menyembelih ( penyembelihan ) Barat di rumah-rumah jagal harus dihentikan. Hewan-hewan yang disembelih di rumah jagal, seperti anjing, sapi, atau babi, dilakukan dengan penyengatan listrik setelah itu baru dicincang. Banyak di antara mereka yang memasukkan hewan sembelihannya ke dalam suatu ruangan yang tertutup rapat lalu disalurkan gas beracun atau asap tebal hingga hewan itu kehabisan oksigen
Cara penyembelihan yang dilakukan Barat dengan sengatan listrik atau pembiusan sangat tidak berperadaban. Namun, yang sangat menyedihkan adalah mayoritas rumah jagal di nagara Islam berkembang menggunakan cara penyembelihan ala Barat. Anehnya, Amerika Serikat justru menggunakan cara penyembelihan orang Yahudi.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau kalian ingin menyembelih hewan, perlakukanlah dengan baik, pertajamlah ujung pisaumu, dan hiburlah hewan itu, sebelum disembelih.” (HR. Muslim). (Alquin/Sidiq/BaitulMaqdis.com)