Terkait susu, Allah SWT berfirman sebagai berikut:
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS: An-Nahl Ayat: [16] 66).
Sejak Allah menurunkan ayat ini dan setelah 1.400 tahun berlalu, tidak ada ahli yang menambahkan apa yang dijelaskan oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an menjadi satu-satunya kitab yang menjelaskan keistimewaan susu.
Susu sendiri merupakan bahan yang bersih dan nikmat diminum, karena mengandung zat seperti lemak dan gula yang dapat meningkatkan vitallitas tubuh. Susu terbentuk dari bahan-bahan yang ada di antara kotoran (kandungan perut yang difermentasikan oleh proses bakteri yang berguna untuk membantu fermentasi makanan yang mengganggu pencernaan) dan bahan-bahan yang sebagian terdapat pada darah dan sebagiannya lagi dari makanan yang mengalir dari perut menuju darah. Allah SWT mengatakan bahwa semua itu mengandung pelajaran kepada kalian.
Pembahasan Ayat
Sebelum menjelaskan bagaimana proses perubahan materi yang ada di antara kotoran dan darah menjadi susu bersih yang nikmat, pembahasan ini memfokuskan pada kata buthunihi (perutnya). Di sini Allah SWT tidak mengatakan buthuniha, yang menunjukkan bentuk tunggal dari binatang ternak. Dengan kata lain bisa diartikan bahwa: Kami memberikan minuman dari semua perut mamalia. Masing-masing binatang bahkan bisa memiliki empat bagian perut (tiga pada unta sampai empat pada perut sapi, kambing, dan domba). Seandainya Allah SWT berfirman dengan menggunakan kata buthuniha, maka sebagian orang akan meyakini bahwa masing-masing binatang memiliki satu perut.
Proses Terbantuknya susu
Secara detail, apa yang ada diantara kotoran? Sebagai gambaran , bahwa kotoran adalah makanan kasar yang memiliki serabut terikat. Makanan binatang yang ada dalam perutnya mengandung protein biasa dan protein lain yang bisa diserap (juga mengandung nitrogen yang bisa digunakan untuk menumbuhkan protein biasa yang dinamakan protein bakteri). Disamping itu, makanan binatang mengandung zat gula yang mudah diserap dan makanan yang bergumpal seperti serat yang mirip silicon, dan kanji.
Makanan binatang juga mengandung lemak jenis fosfor, gula dan toksid yang bercampur dengan liur yang berasal dari mulut, juga perasan zat alkali yang keluar dari perut dan bercampur dengan jutaan bakteri dan protozoa. Bakteri dan protozoa ini berfungsi membantu proses fermentasi serta proses pencernaan dan penyerapan.
Berikut ini penjelasan rinci mengenai apa yang ada dikotoran:
1. Gula/glukosa, yang bisa meningkatkan kadar asam lemak.
2. Zat asam lemak larut (volatile fatty acids). Zat ini merupakan zat utama dalam proses pembentukan susu. Berdasarkan pembentukannya di dalam perut, terdapat zat asam asetic sekitar 20%, dan zat asam butyric sekitar 15%.
3. Gas seperti kemih dan amoniak (berfungsi membentuk protein bakteri), dan karbondioksida
4. Laktat terpecah di hati menjadi glukosa.
5. Berbagai protein (awalnya makanan dan terakhir bakteri), asam amino yang berasal dari pencernaan perut untuk menghasilkan protein.
6. Lemak (bakteri pengurai, asam lemak jenuh, dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh dan lemak tidak jenuh berasal dari lemak makanan).
Proses penyerapan asam lemak bebas, khususnya asam asetic, dan propionate, telah selesai dengan melalui dinding perutketika dia masuk pada aliran darah. Asam butyricberubah pada dinding perut menuju acetone (susunan jenuh yang memasuki darah). Ia berfungsi untuk membentuk lemak pada darah (glycerol) dan susu. Proses penyerapan lemak (glycerite tosid), protein (asam amino), dan sisa glukosa yang tumbuh dari lender makanan disepanjang dinding usus berfungsi untuk menyerap. Zat-zat yang terserap masuk kedalam darah mengalir ke hati untuk selanjutnya dialirkan menuju susunan yang paling luas untuk dipompa oleh jantung dank ke semua rongga badan, yang salah satunya adalah kantong susu sapi tempat untuk memproduksi susu.
Kantong Susu Sapi
Kantong susu sapi dilengkapi dengan pembuluh darah yang lebih kecil salurannya. Itu semua memiliki hikmah ilahiah untuk menyimpan meteri protein yang lebih besar. Kantong ini susah bergerak karena ukurannya. Ia berfungsi untuk menampung dua aliran besar. Ia juga menampung darah dari berbagai pembuluh darah. Kantong susu sapi adalah susunan lemak yang bergabung dengan badan. Semua kantong susu bersambung dengan badan dengan dua ikatan kuat (ligaments). Susunan ini menutupi berbagai kelenjar otot. Kelenjar otot ini berfungsi untuk mengeluarkan susu yang ada di kantong susu. Ia mengeluarkan susu yang terkumpul ketika masa kehamilan dan setelah melahirkan.
Darah pada kantong susu bercampur dengan darah pada badan. Yang mengagumkan adalah bagaimana kandungan tersebut memasuki kantong susu dan yang lain tidak bisa (seperti bersambungnya dua laut yang asin dan tawar). Karena pada proses tersebut, masuk juga glukosa (yang ada pada protein) menuju kantong susu untuk memberikan rasa manis pada susu (laktat) dan membentuk lemak susu dari asam lemak yang terpisah. Di samping itu, masuk juga ketone dan acetates, dan dari glycerol (yang berasal dari glukosa dan glycerite toksid). Adapun protein susu yang sebagian besar terdiri dari kasein terbentuk dari asam amino yang terpisah pada darah. Semua itu terjadi akibat reaksi kimia yang sangat bagus dan menakjubkan. Semua tiu bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang tinggi bagi orang yang meminumnya tanpa bercampur dengan darah atau kotoran. Lalu, siapakah yang mengajarkan Nabi Muhammad SAW tentang semua ini?. (Alquin&Sidiq/BaitulMaqdis.com)
Sumber : Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis