BaitulMaqdis.com – Jakarta – Ada yang berbeda pada acara Car Free Day pada Ahad pagi (2/11) di Monumen Nasional, Jakarta. Saat masyarakat tengah menikmati ‘Gelar Budaya Rakyat’ di Lapangan Utama Monas, Jakarta, berupa hiburan musik dan tarian. Tiba-tiba, di tengah acara itu ada prosesi ritual Kristenisasi berbungkus pengobatan.
Demikian diungkapkan Zuhal, salah seorang pengunjung Car Free Day kepada Kiblat.net, pada Ahad (02/11) di Jakarta.
“Awalnya cuma berisi hiburan dan musik, juga tarian dari anak anak sekolah. Setelah itu acara pengobatan kepada orang yang menderita penyakit, dibacakan doa atas nama tuhan Yesus. Padahal (yang dibacakan itu) ada ibu-ibu yg berjilbab, anak muda, bapak-bapak dengan beragam jenis penyakit,” kata Zuhal.
Setelah dibacakan doa, kata Zuhal, mereka mengaku langsung sembuh, kemudian peserta diberikan hadiah bermacam-macam, seperti kulkas dan magic jar. Peserta sendiri mengaku dimobilisasi dari wilayah Jakarta dengan difasilitasi kendaraan.
“Saya dan teman saya mengikuti ke belakang panggung dan menanyakan kepada salah satu peserta bapak-bapak, kita tanya mereka dari mana, mereka jawab dari daerah Kalideres, disewakan bus tiga unit, koordinatornya bernama Ibu Siska,” tambah Zuhal.
Namun ketika ditanya apakah mereka diberi uang untuk mengikuti acara tersebut, bapak itu tak menjawab.
Lebih dari itu, menurut pengamatan Zuhal di beberapa titik sepanjang jalan Thamrin, sejumlah pemuda-pemudi dan Ibu-ibu memakai kaos bergambarkan merpati, membagikan cinderamata kepada warga yang sedang berolahraga. Warga yang diberikan cinderamata itu berasal dari beragam usia, baik tua atau muda, ibu-ibu atau bapak bapak, serta yang memakai jilbab atau tidak.
“Mereka membagikan kalung yang matanya bergambar burung merpati, dan juga kue. Ada juga segerombolan anak muda-mudi mereka memberikan selebaran brosur. Menurut keterangan anak-anak muda yang disuruh membaca itu, isinya adalah puisi. Selebaran dibaca beramai-ramai, setelah itu mereka diberikan kalung merpati, dan kertas brosur itu diambil kembali oleh panitianya,” jelasnya.
Menurut Ezi, salah seorang teman Zuhal yang juga sedang mengunjungi acara Car Free day, setelah memaksa membubarkan anak-anak muda tersebut, ia berhasil mendapatkan satu lembar brosur itu yang ternyata berisi kalimat-kalimat ajaran Kristen.
“Lembaran brosur itu berisi kata-kata baptis, dan di titik lain di Jalan Thamrin, ada kertas putih juga yang isinya kurang lebih pembaptisan secara tersirat. Lembaran itu tawarkan kepada pejalan untuk dibacakan sampai selesai, dan diakhiri dengan kata AMIIN, lalu di kasih kalung merpati, biskuit yang bertuliskan SUDAH GENAP,” imbuhnya.
“Kita berdua mengawasi pejalan kaki yang di suruh baca teks pembaptisan tersebut, lalu kita datangi ke panitianya, dan menasehati agar jangan memberikan brosur tersebut dan disuruh baca beramai-ramai, dan mereka menerimanya, tidak sampai adu mulut,” pungkasnya. (Alquin/Baitulmaqdis.com)
Sumber : Kiblat.net