Mukjizat Al-Qur’an : Fenomena Bintang Jatuh Terbukti Benar Oleh NASA
Fenomena Bintang Jatuh
Dalam sebuah penemuan baru para ilmuwan mengatakan bahwa sebuah bintang yang jatuh telah meletup dengan cara yang dahsyat. Bintang ini sangat besar dengan berat mencapai 150 kali lipat berat matahari. Bintang ini memancarkan sinar luar biasa yang belum pernah disaksikan sebelumnya.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa ini adalah bintang terbesar di alam. Mereka juga menyatakan bahwa letupan ini disebabkan karena matinya bintang. Akan tetapi ungkapan ini tidak akurat karena bintang tidak mati ketika meletup, bahkan ia dapat berubah bentuk. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bintang ini akan mengalami pelemahan setelah bermiliar-miliar tahun lamanya sehingga tidak mengeluarkan sinar dan panas. Oleh karena itu ia akan jatuh sendiri pada arah pusatnya.
Para ilmuwan yakin bahwa bintang ini terbenam dengan sendirinya kemudian menjatuhkan meterinya pada arah pusat. Yang dimaksud arah pusat disini adalah pusat gravitasi. Dengan demikian, materi bintang dengan cepat melesat kearah pusatnya. Para ilmuwan menyebut kejadian semacam ini dengan peristiwa jatuhnya materi bintang ke arah pusat gravitasinya.
Nathan Smith, ketua tim ilmiah yang mengumumkan penemuan ini yang juga seorang Doktor dari Universitas California, menyatakan, bahwa letupan ini memang benar-benar merupakan letupan alam terbesar. Mereka menyebut bintang yang sangat besar ini dengan nama SN2006gy. Nama yang mereka berikan tersebut jelas berbeda dengan yang lain sehingga tampak tidak familiar.
Para ilmuwan NASA menyatakan bahwa bintang yang sangat besar ini tidak akan pernah hilang dengan melalui fase kematian bintang. Ia juga tidak mengalami perubahan menjadi lubang hitam (black hole) sebagaimana yang terjadi pada bintang lainnya. Bintang ini memiliki kondisi khusus akibat letupan.
Letupan ini adalah peristiwa besar alam yang tidak diragukan lagi keberadaannnya. Artinya mereka semua yakin akan kebenaran munculnya lertupan dan jatuhnya bintang. Sungguh semua bintang di alam ini mau tidak mau harus menghancurkan dirinya pada saat dimana bahan bakarnya mulai habis. Oleh karena itu, ia terbenam jatuh dengan sendirinya dan mengeluarkan letupan.
Kebenaran alam ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an melalui ungkapannya yang sedikit tetapi sangat mengena dan akurat. Allah SWT berfirman:
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ [١] مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ [٢] وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ [٣] إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ [٤]
“1. Demi bintang ketika jatuh, 2. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, 3. Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya, 4. Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS An-Najm: [53]: 1-4).
Dalam kamus Al-Muhith, kata هَوَىٰ bersinonim dengan kata سقط. Jika kita dapat membuka-buka tafsir Al-Qur’an, kita pasti akan menemukan mereka berbicara tentang jatuhnya bintang tersebut. Meskipun mereka belum pernah melihat langsung jatuhnya bintang tersebut. Inilah hal yang dipahami oleh pemerhati tentang ayat tersebut. Meskipun mereka belum pernah melihat langsung jatuhnya bintang ini, tetapi mereka mempercayainya, karena Allah SWT yang menceritakan tentang hal itu kepada kita umat manusia.
Atas kemurahan Allah, akhirnya saat ini kita sudah bisa menyaksikan langsung bagaimana letupan yang besar tersebut terjadi. Letupan yang kita saksikan belakangan ini adalah apa yang dimaksud dalam ayat “demi bintang ketika jatuh”.
Sebagaimana yang digambarkan oleh Nabi SAW, Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang memberikan informasi sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi. Sebuah kitab yang memuat rincian dam penjelasan dari segala sesuatu. (Alquin&Sidiq/BaitulMaqdis.com)
Sumber : Ensiklopedia Mukjizat AlQur’an dan Hadis